Sisi Lain Dari BJ Habibie

BJ Habibie | sumber:merdekacom

Jujur saya merasa malu sebagai bagian dari bangsa yang memiliki tokoh genius seperti beliau, bernama lengkap Bacharuddin Jusuf Habibie, lahir di Parepare, Sulawesi Selatan 25 Juni 1936.  Malu karena saya baru tersadar dan terbangun ketika film Habibie & Ainun muncul di layar lebar. Film yang menceritakan seorang anak bangsa yang menjunjung tinggi adat dan kebudayaan serta berjanji untuk bangsanya dengan pengabdian yang luar biasa gigihnya, beliau rela mengorbankan waktu untuk istri tercinta yaitu Ibu Hasri Ainun Besari dan kedua putranya Ilham Akbar dan Thareq Kemal. Dibalik kesuksesan beliau ada Ibu Ainun yang selalu mendukung dan sabar menghadapi setiap permasalahan yang mereka hadapi. Bahkan hingga jarakpun memisahkan mereka untuk sementara demi tercapainya cita-cita suami tercinta.



Kita sebagai wanita apakah bisa melakukan hal yang serupa seperti Ibu Ainun? Kisah ini sangat menginspirasi saya betapa kekuatan cinta akan berperan dalam kesuksesan pasangan kita. Bapak BJ. Habibie yang ingin mengabdikan dirinya untuk bangsa Indonesia dengan cita-citanya untuk membuat pesawat terbang kebanggaan Indonesia. Pada tahun 1995, akhirnya cita cita Pak Habibie tercapai dimana pesawat N250 rancangan IPTN yang sekarang menjadi PT. Dirgantara Indonesia. Pesawat yang menggunakan kode N yang berarti Nusantara menunjukan bahwa  desain, produksi dan perhitungannya di Indonesia.


N250 | Sumber wikipediaorg
 Rancangan yang di desain selama bertahun-tahun dengan rela mengorbankan waktu yang banyak terbuang untuk keluarga demi terwujudnya sebuah hasil karya anak bangsa. Keinginan beliau yang begitu luhur supaya bangsanya bisa produksi pesawat terbang sendiri bukankah itu sesuatu yang patut kita dukung dan diberi penghargaan yang layak buat beliau? Tapi apa yang beliau dapat?  Impian beliau bisa hancur sesaat karena krisis moneter yang melanda Indonesia pada tahun 1998 meluluh lantahkan mimpi beliau. Perusahaan yang sehat dibangkrutkan sesaat tanpa mengevaluasi terlebih dahulu dan tidak mempertimbangkan atau memperjuangkan agar PT.  Dirgantara Indonesia tetap kokoh sebagai industri pesawat terbang yang bisa melahirkan pesawat-pesawat hasil karya anak bangsa.

Perusahaan bisa kita ibaratkan sebagai kehidupan, ada kalanya sehat dan bisa saja jatuh sakit. Sebagai manusia apa yang kita lakukan jika sedang sakit tentunya kita berusaha berobat untuk sembuh biar sehat kembali, begitu juga dengan perusahaan seperti manusia yang lahir perlu perlindungan dan perawatan serta berusaha menjaganya agar tetap hidup. Inilah yang mungkin Pak BJ. Habibie sesalkan, dimana beliau sangat siap untuk memulihkan tetapi tidak ada dukungan dan ini seperti “pembunuhan”. Niat yang sudah baik tetapi diabaikan begitu saja, sekarang malah bermunculan para koruptor-koruptor yang menggerogoti bangsa ini.

Jika diibaratkan padahal bangsa kita sudah punya masternya, kenapa kita acuhkan dan tidak kita dukung ide brilian beliau?  Tidak inginkah bangsa ini melahirkan generasi penerus  seperti Pak BJ. Habibie? Apa jadinya jika akarnya telah dicabut? Akankah akar-akar yang lain akan tumbuh lagi. Semoga kejadian ini menjadi cermin buat kita, bangsa yang besar adalah bangsa yang mau menghargai jasa pahlawannya. Bagi saya Pak BJ. Habibie adalah Pahlawan, karena beliau telah memberi konstribusi yang besar buat bangsa ini.

Sungguh brilian kesungguhan beliau untuk memajukan bangsanya lewat industri pesawat terbang yang beliau dedikasikan. Namun apa yang kita tributkan untuk tokoh genius ini? Kita sering menilai seseorang tanpa mengenal orang tersebut lebih dekat sehingga menimbulkan prasangka yang negatif, seperti pepatah tak kenal maka tak sayang.  Sifat  dari Pak BJ. Habibie yang patut kita teladani adalah loyalnya terhadap bangsa sendiri dan tetap mencintai bangsa sendiri sekalipun diluar sana beliau banyak diharapkan dan mendapat perlakuan istimewa.

Sampai kapan kita akan terus membanggakan dan bergantung pada hasil karya asing?  Kita juga bisa jadi seperti mereka kalau kita sungguh-sungguh mendukung hasil karya yang sudah ada atau pernah di buat, jika kita sudah melangkah ide-ide akan terus bermunculan dan mengikuti perkembangan zaman. Ayolah bangun bangsaku…sadarlah, masih banyak generasi penerus bangsa yang perlu mendapat perhatian. ***

Komentar

  1. Aku pengagum berat beliau mak,sosok yang genius si semua sisi menurutku,sampai saat ini beliau tetap rutin menjalankan puasa senin kamis loh makk,tidak pernah putus...subhanalloh ya.postingannya bagus mak..

    BalasHapus
  2. insya allah aku melakukannya dan ingin jdi yang terbaik lagi dan mendafatkan kesuksesanku mak

    BalasHapus
  3. Pak Habibie juga nyaris dicomot sama Jerman, untung langsung ditarik sama Bung Karno...

    BalasHapus
  4. Saya mulai suka merhatiin beliau dari cerita mbak melanie subono

    Salam,
    Ara

    BalasHapus
  5. Eyang yang penuh cinta <3

    Salam,
    Oca

    BalasHapus
  6. Mantan presiden yang jauh dari kata congkak. Lovable <3

    Salam,
    Gianta

    BalasHapus

Posting Komentar

Terima Kasih sudah mampir ke blog saya, semoga berkesan dan bermanfaat dan jangan lupa boleh tinggalkan jejak dengan memberi komentar, Bye..

Postingan populer dari blog ini

Sakit Kepala Bukan Alasan Lagi Untuk Tidak Beraktivitas

Sekarang Praktis Pesan Tiket Bus Budiman Bisa via Online

Store Tour Harga Teman Giant Bareng Meisya Siregar