Bekali Anak Dengan Ilmu Yang Kita Punya

Katanya sekarang ini zaman modern, pada ngaku gaul sudah pegang gadget yang canggih punya, suka update berita apalagi politik pada kekinian membicarakan isu yang lagi hot. Senang sih saya melihat ibu-ibu dan disekelilingku yang sudah pada melek informasi, terlebih politik aish ngeri pula awak dengernya, aku yg ada disitu suka nyengir kuda kalo denger mereka bahas politik.

Tinggal di perkampungan biasa menuntut aku harus pandai menyesuaikan diri, seperti kata pepatah "dimana langit dipijak disitu langit dijunjung" yup, meskipun tetangga sekitar gak sepaham sama aku dan aku tidak terbiasa dengan apa yang mereka lakukan tapi aku harus menghargai mereka meski bertentangan dengan hati nurani, asal tidak terbawa oleh hal negatif dan tidak terbawa arus negatif.

Dari kecil, terbiasa dengan lingkungan yang individunya masing2, tidak ada rumpi di setiap gang atau rumah, semua pada sibuk dengan aktivitas sendiri-sendiri, berbeda sekali saat saya sekarang ini, sebelumnya waktu belum punya anak saya tinggal dilingkugan komplek yang sepi seperti tida berpenghuni, di rumah sendiri sedangkan suami bekerja dan pulang kerja terus ke kampus, baru sampai rumah larut malam otomatis kadang saya merasa takut, bukan takut hantu tetapi takut manusia yang jahat, memang sih ada security tapi itu tidak menjamin, tetap aja tetangga selalu ada yang kemasukan maling.

Singkat cerita, kami akhirnya memutuskan untuk ngontrak di perkampungan biasa, karena menurut cerita, tinggal diperkampungan itu solidaritasnya lumayanlah tidak masing-masing terlebih kalau mempunyai anak, bisa sharing pengalaman atau saling membantu dalam hal apapun, berbeda ketika saya tinggal di lingkungan yang individualis, ya gak usah dijelaskan lah ya pasti udah pada tahu ka perbedaannya, meski tidak semua sama   hehe. Yup itu semua tergantung pilihan, kalo saya sekarang ini memilih tempat yang rame dulu karena jauh dari orang tua.

Sampai saya melahirkan dan kini anak saya sudah mau dua tahun, memang agak terasa sih perbedaannya, terlebih waktu sikecil panas tinggi begitu paniknya kami, beruntung ada tetangga yang letaknya peesis berdampingan dengan tempat tinggal kami, saya berlari ngetuk pintu rumahnya dan karena terlalu ketakutan saya maen nyelonong masuk saja dan mendapatkan ibu itu tanpa busana karena baru mandi hahaha kalo inget kejadian itu suka sedih dan pengen ketawa.

Tetanggaku ini sebut saja namanya Linda, dia orang Medan dan seorang ibu yang berpengalaman mengurus anak kecil, dia juga suka bantu aku kalau waktu sikecil baru lahir dan rewel tengah malam dialah yang suka nyamperin ke rumah. Meski tinggal di perkampungan yang notabennya suka rumpi, tapi kami memilih keluar seperlunya, ya saya dan kak Linda sering menghabiskan waktu di dalam rumah masing2 bermain bersama sikecil tetapi bukan berarti sombong sama tetangga, sesekali kami juga kumpul tapi tidak tiap hari.

Semakin kesini, anak semakin bertambah usianya, itu berarti dia sudah ada kemauan untuk bermain diluar, kebetulan ada anak seusianya, mereka bertiga hanya berbeda satu bulan satu bulan antara satu sama lain, itu artinya juga saya harus sering keluar rumah jarena gak bagus juga untuk perkembangan anak kalau hanya didalam saja.

Mulailah terlibat dengan para emak-emak yang menurutnya kekinian, bicara mereka seperti yang iya aja, tapi giliran diajak melek informasi blogging dan sebagainya, nyerah deh mundur teratur.

Ceritanya dilibatkan di grup watsap dan mereka minta alamat aku sosmed ku seperti fb dan IG tapi saya gak kasih hahaa..karena ditakutkan disalah artikan atau disalah gunakan klo saya sedang update status dan saya akan malas ngeladeninya, dan benar saja walaupun hanya di kasih ni wa, mereka sering pamer apapun, ya saya sih sudah biasa karena saya juga suka pamer haha...

Nah giliran saya upload foto makanan, dengan nyeleneh ada yang jawab "ah itu nyomot dari mbah google" aish pengen rasanya, terus kalo upload foto bareng seleb, "perbah ada yang bilang poor" rendahan katanya nguber2 artis bukan zamannya haha...hellooo siape yg nguber doi la wong kita ada di acara yang sama2 posisinya sebagai undangan, sayanglah kalau gak diabadikan, dan saya yakin klo kamu ada diposisi aku juga pasti bakalan sama foto bareng, iya kan? Pokoknya banyak kejanggalan deh haha...tapi aku tanggepin iya iya aja dah.

Duuhh...miris ya kalau sekitar kita masih banyak yang minim informasi, terlebih sama emak-emak haduuhhh kalo sudah ngomongin politik itu bisa sampai berseteru sama temennya.

Yuk atulah pada melek informasi, saya juga masih belajar terus ini. Gadget aku kalah canggihnya sama gadget kalian, sayang kalo dipergunakannya cuma watsap dan facebook saja. Well terlepas dari itu semua, kalian tetanggaku yang baik, semua orang ada plus minus nya termasuk saya yang tujuannya hanya ingin agar kita nanti bisa mendidik anak2 dengan ilmu yang kita punya, karena orangtua adalah tempat belajar yang paling utama bagi anak2 nya.

Suka kagum dengan para emak yang saya kenal di dunia blogging, mereka mau terus belajar tanpa ada alasan meskipun dengan membawa anak sekalipun atau jarak yang jauh tidak menjadi halangan mereka untuk datang demi ilmu dan pengalaman yang akan mereka dapat dari acara, besyukur saya mengenal kalian perempuan-perempuan hebat yang berprestasi, teruslah berkarya untuk perempuan Indonesia.***




Saya Perempuan Pejuang Momongan

Malam ini saya membaca tulisan dari seorang blogger yang bernama Ratna Dewi yang share tentang perempuan pejuang momongan, entah kenapa setiap membaca tentang momongan hati saya tergerak ingin tahu tentang pengalaman perempuan yang sama seperti saya yang menanti momongan cukup lama bahkan menurut saya sangat lama.

Masa sepuluh tahun penantian menunggu hadirnya buah hati begitu banyak hal telah saya rasakan, manis pahit sudah menjadi bumbu dalam kehidupanku saat itu. Berbagai pertanyaan dan cibiran sudah tidak aku hiraukan, saya tetap berpegang teguh bahwa semua bisa terjadi atas kehendakNya. Dalam diri sih saya bisa sabar meskipun terkadang ada titik dimana saya jenuh dan cape menanti garis dua (testpack) tak kunjung jua, terlebih jika sudah bertemu saudara atau teman yang langsung dikasih kepercayaan anak setelah menikah, ya namanya juga manusia tidak sama semua ada yang hati-hati dengan oerkataannya namun ada juga yang ceplas ceplos, tapi bertahun-tahun saya sudah kebal dengan pertanyaan 'kapan'

Sangat beruntung punya suami dan mertua yang sabarnya luar biasa, mereka tidak mempermasalahkan anak, mereka bilang oasrahkan saja sama yang diatas, terpenting kita harus tetap berdoa dan berikhtiar minta yang terbaik, karena kita tidak tahu rencana Allah. Mertua malah menyarankan untuk mengadopsi anak kalau saya merasa kesepian.

Namun waktu itu saya tidak merasa kesepian karena banyak adik-adik sepupu yang masih imut-imut, dan semua dekat dengan saya, ketika liburan panjang mereka menginap di rumah saya selama liburan itu, jarang-jarangkan ada yang mau liburan lama gitu tanpa di dampingi orang tuanya, bahkan ada yang usianya kurang lebih dua tahun ikut liburan bareng kakaknya di rumah.

Karena saya suka sama anak kecil dan kalau udah sayang banget banget deh jadi anak kecil suka takluk kalau aku deketin. Seiring cepatnya waktu, adik-adik yang selalu meramaikan rumah ketika liburan tiba mendadak sepi dikarenakan mereka sudah pada besar dan sekarang pada hobi ngumpet di kamar, jadi kesepian lagi deh, mulai lagi deh kumat bapernya.

Entah kenapa, saya dan suami selalu yakin bahwa apa yang terjadi pada setiap umat manusia itu adalah atas kehendakNya dan terbaik buat kita. Tidak pernah putus asa adalah cara saya memperjuangkan momongan, berikhtiar hanya meminta kepadaNya dengan doa sehabis sholat wajib, bahkan lebih afdol ditambah shalat sunat seperti dhuha, taubat dan shalat hajat.

Hampir setiap dalam doa saya menitikkan air mata, saya tidak pernah lelah meminta dan berusaha dengan penuh keyakinan bahwa kami bisa memiliki keturunan, singkat cerita setelah sepuluh tahun penantian yang panjang menurutku, akhirnya kami dikaruniai anak laki-laki yang ganteng.

Kini anak laki-laki itu sudah berusia 20 bulan, sedang lucu-lucunya dan menjadi penyemangat hidup kami. Semenjak kehadirannya, kini hidup saya seperti terarah, saya ingin fokus membesarkannya.

Untuk kalian yang masih memperjuangkan momongan, teruslah berdoa dan penuh keyakinan.

Bus Wisata Keliling Jakarta Gratis

Tiket Bus Wisata Keliling Jakarta (Gratis)

Dulu, saya tidak terlalu prioritas dengan liburan, karena liburan bisa kapan saja dan tidak terlalu memaksakan diri bahkan bisa menahan diri kalau tidak ada budget. Tapi sekarang rasanya koq beda ya, saat kehadiran sikecil dalam kehidupan saya, liburan menjadi sesuatu hal yang penting karena entah kenapa bathin ini seperti merasa puas dan lega karena melihat sikecil bahagia menikmati dunia luar.

Sehari-hari nya memang kami dirumah terus, bisa dikatakan 'anak rumahan' keluar hanya kalau ada perlu saja, selebihnya kami seharian bermain didalam rumah, itulah alasan saya menganggap liburan itu penting.

Ceritanya, liburan kemarin kami mengajak sikecil liburan sambil ingin memperkenalkan transportasi Kereta Api, lalu muncul ide untuk mengunjungi Monas dengan naik Commuter Line (KRL).

Berangkat dari stasiun Sudimara lalu turun di stasiun Tanah Abang, nyambung lagi ke Stasiun Tanah Abang turun di Stasiun Juanda, sebetulnya kalau di stasiun Gambir KRL nya bisa berhenti lebih deket sih le Monas tinggal melangkah gitu aja, tapi sayang di Gambir hanya lewat saja jadilah kami turun di Stasiun Juanda.

Tiba di stasiun Juanda tadinya mau naik bajaj, pikirku seru kali ya ngajak sikecil naik bajaj kebayang mimik mukanya yang suka cengengesan kalo dibawa naik angkot trs memlau jalan yang berbatu dia suka ketawa geli dikiranya ngajak main haha...

Setibanya diluar stasiun, tiba-tiba lihat transjakarta bertingkat sedang berderet di sebrang jalan, kamipun tiba-tiba kompak berubah pikiran karena memang sudah lama ingin naik bis bertingkat hihi.

Bus Wisata Kota Jakarta ( City Tour)

Memang jodoh kali ya, disaat ingin sesuatu semua dipermudah, lalu rencananya kami akan keliling dulu dengan transjakarta lalu setelahnya kami akan menuju Monas. Tiba di depan bis transjakarta, seorang petugas berpakaian batik mempersilahkan kami masuk dengan ramah sambil memberi tiket yang bertuliskan GRATIS. Hemm enak nyoooo... Haha.

Sedang asyiknya menikmati jalanan ibu kota, lalu petugas transjakata meneriakan "yang mau turun di Monas persiapan karena sebentar lagi akan tiba di halte Monas" tegaklah kuping kami memang tujuan kami mau ke Monas, kami pikir tidak bisa berhenti-berhenti di halte lain, pikir kami turun lagi nanti di Juanda, agh kalo gitu mah asyik-asyik aja atuh haha.

Bermain di Monas

Akhirnya kami turun di Halte Monas, yeay akhirnya bisa juga ngajak sikecil ke Monas naik KRL. Suasana diluar Monas emang terlihat ramai karena hari biasa namun setelah menuju tugu untuk naik ke menara, ampun  deh antriannya panjang, kata petugasnya bisa sampe dua jam untuk menunggu giliran, hemmm ogah banget kalo harus ngantri ber jam-jam bawa anak yang aktif lari sana lari sini hadeuh..bisa sutris akoh, mana sedang menghindari jam kantor agar pulang nanti tidak terjebak macet dan berjejal di KRL.

Driver Bus Wisata Kota Jakarta ( city tour)

Setelah puas keliling taman dan poto-poto, kami pun pulang dan menuju halte tadi untuk naik transjakarta lagi, tidak lama transjakarta muncul entah jodoh atau apalah seperti skenario aja, bus nya yang ki tumpangi tadi saat berangkat dan sopirnya pun masih sama, seorang perempuan cantik dan berjilbab. Sebelum naik kami pastikan dulu untuk bertanya, "ke Juanda lagi ya pak" iya bu silahkan jawab petugas berseragam batik iti sambil mempersilahkan masuk.

Saat naik, hujan turun begitu lebat ah untung sudah di bis, saya lihat sikecil sudah lelah dia pun tertidur pulas di bis. Pengalaman yang tidak terlupakanengajak si kecil ke Monas naik KRL, ini akan menjadi cerita buat dia kelak.

Suasana di Bus tingkat (city tour)

Berkesan sekali dengan adanya bus tingkat transjakarta gratis ini, menurut saya ini fasilitas pemerintah DKI Jakarta yang sangat membantu, tidak hanya berkeliling Jakarta namun bis ini secara tidak langsung mengantar kita ke tempat wisata seperti Monas ( Museum Nasional ) , Kota tua dan masih banyak lagi. Selain itu pelayanannya juga ramah, bus nya bersih pokoknya sukaaa.

Nah, liburan tak harus mahal kan? Bermain sambil memperkenalkan moda transportasi umum pada sikecil menyenangkan lho. Liburan yang sangat murah meriah namun berkesan dan menjadi cerita, Ke Monas Naik KRL, pulang pergi cuma merogoh kocek 16rb untuk KRL nya.

Masih ada alasan untuk kurang piknik? Piknik gak harus mahal boo..yang terpenting bisa menikmati dan refresh dengan kesayangan.***

Foto dok pribadi






Pentingnya Asuransi Kendaraan Sebagai Pelindung Saat Berkendara


Talkshow Mobil123 di Foodsm Cafe Menteng | dok pribadi

Zaman sekarang kendaraan menjadi barang yang tidak bisa terpisahkan dari kehidupan kita, partner yang selalu mendampingi saat kita bepergian, rasanya sudah mendarah daging karena setiap hari bersama kita. Nah, pasti nyesek banget kan kalau terjadi apa-apa sama mobil/motor kita?

Istilahnya "Sedia Payung Sebelum Hujan" antisipasi diperlukan karena kita tidak tahu kejadian hari ini dan besok. Menurut saya, Asuransi kendaraan bermotor itu perlu, nah sudah pada tahu kan Mobil123.com yaitu Portal Otomotif nomor 1 di Indonesia  tanggal 31 Januari 2017 ngadain talkshow dengan tema "Perlukah Motor atau Mobil Kita Diasuransikan?"

Live Musik | dok prbadi

Bertempat di Foodism Cafe Kemang Jakarta, acara bernuansa merah cukup membakar semangat energi yang hadir pada hari itu meski diluar cuaca mendung, suguhan live musik sebelum acara dimulai memanjakan para undangan yang hadir menambah suasana menjadi meriah.

Bapak Indra sebagai Moderator mendampingi Narsum Bpk Deny  | dok pribadi

Tidak lama kemudian acara dibuka oleh Bapak Irwan Nurfiady selalu Head of Marketing yang memaparkan penting asuransi motor atau mobil. Kemudian turut hadir sebagai narasumber yaitu Bpk Deny Sutarji selaku Produk Management Analist PT. Asuransi Adira Dinamika serta Bpk Indra Birowo selaku Managing Editor Mobil123 yang mendampingi narsum sebagai moderator.

Para narasumber memberi penjelasan tentang asuransi yang pada prinsipnya asuransi kendaraan bermotor menjamin 2 risiko yaitu :

  1. Kerugian atau kerusakan kendaraan bermotor
  2. Tanggung gugat yaitu tanggung jawab atas hukum tertanggung terhadap pihak ketiga yang berkaitan dengan penggunaan kendaraan bermotor.  
Risiko yang dijamin :
  • Tabrakan, benturan, terbalik, tergelincir, atau terperosok
  • Perbuatan jahat, pencurian termasuk pencurian yang didahului atau disertai dan diikuti dengan kekerasan atau ancaman kekerasan dibawah pengawasan  Direktoral Jendral Perhubungan Darat
  • Kecelakaan diri dan penumpang
  • Huru hara
  • Gempa bumi, tsunami dan atau letusan gunung berapi
  • Angin, topan, badai, hujan es, banjir atau tanah longsor
Sedangkan risiko yang tidak dijamin meliputi :
  • Kehilangan keuntungan karena kendaraan bermotor yang dipertanggungkan mengalami kecelakaan / sebab lain.
  • Kerusakan /Kehilangan peralatan tambahan yang tidak disebut dalam ikhtisar pertanggungan
  • Kerusakan pada Ban, Velg, Dop tanpa kerusakan pada bagian lain, Kunci, Surat-surat kendaraan.
Nah, cukup jelaskan dengan point yang disebutkan diatas apa saja yang didapat jika kita mengasuransikan kendaraan kita, yang terpenting bagi kita sebelum mengambil keputusan asuransi, harus teliti baca terlebih dahulu syarat dan ketentuan juga mematuhi kewajiban sebagai pemegang polis agar hak kita terkendala apapun.***