Cerita BabyMoonella Menjadi Sebuah Buku

Pipi bakpao, putih, menggemaskan dan pintar siapa coba yang tidak gemes melihatnya? Ingin nyubit pasti, tapi aku rem dan mencoba untuk menahan diri deh takutnya kelepasan nanti nangis, pastilah di tegur sama mama papanya, iya kalau hanya di tegur lha kalau dikeluarkan dari acara gimana haha...(segitunya ya pikiranku). Tapi beneran lho ini kejadian nyata (haish bahasanya).

Ceritanya kemarin tanggal 5 Oktober 2017 bertepatan dengan Hari jadi TNI ke 72, bertempat di Harlequin Bistro Kemang Jakarta, saya menghadiri undangan di Press conference Launching Book Hello Moonella. Gadis cilik yang lucu dan menggemaskan ini yang sudah bikin hati gregetan pengen nyubit tapi ditahan haha, secara kemarinnya sudah lihat di tv (Rumah Mama Amy) terus keesokan harinya saya ketemu langsung, haish...itu pipi bakpao nya pengen tak uyel-uyel hihi.

BabyMoonella

Acara launching buku anak sudah pasti banyak anak-anak yang datang, cukup meriah sekilas seperti acara ultah hehe, terlebih saat celetukan dari bibir Munel yang bikin para undangan tersenyum bahkan tertawa karena apa yang di ucapkannya terkadang geli karena kepolosannya.

Pantesan saja ya banyak follower di Instagram nya, rupanya tidak hanya orang dewasa yang bikin gemes tapi juga anak-anak seumurannya senang kalau lihat foto dan video di Instagram nya. Nah berawal dari situlah banyak feedback kalau ada anak yang senang nonton video Munel (panggilan Moonella) bahkan ada yang mau makan kalau di stelin video Munel.

Berawal dari situlah maka Ibunda Moon terinspirasi dari diary digital @babymoonella , Ibunda Moon membuat sebuah buku yang berjudul "Hello Moonella", yang berisikan aktivitas anak, mengasah kreatifitas melalui permainan seru dan menarik seperti mewarnai, serta edukasi yang dibalut dengan ilustrasi yang menarik dan tentunya penggunaan bahasa yang sederhana sehingga mudah dipahami.

Buku Hello Moonella

Buku Hello Moonella ini telah diluncurkan diberbagai daerah seperti Surabaya dan khusus di Jakarta Hello Moonella diperkenalkan secara resmi dengan konsep Meet & Greet dan playdate bersama @babymoonella. Acara ini mengundang para influence parenting serta rekan-rekan media dan blogger. Acara ini juga dikemas dengan berbagai macam aktivitas seperti coloring competition, serta mix and match baju bersama @babymoonella.

Coloring competition

Playdate with @babymoonella

Penasaran dengan bukunya? Buku Hello Moonella bisa ditemukan di toko buku Gramedia dan Gunung Agung serta dapat dibeli secara online di akun Instagram @hellomoonella.

"Munel Happy Gak?" "Happy dong, Mommy sama Daddy juga harus happy ya", itu percakapan yang sering terdengar di diary digital @babymoonella. Sederhana, namun dengan percakapan sederhana itu, anak dapat belajar lebih peduli serta perhatian terhadap sekitarnya. Dalam buku ini selain membahas aktivitas @babymoonella, banyak tips parenting yang mengulas keseharian keluarga @babymoonella. Harapan Ibunda Moon semoga buku Hello Moonella ini menjadi pilihan buku aktivitas anak dan parenting untuk keluarga Indonesia dan membawa manfaat yang positif untuk anak-anak Indonesia.

Hmmm...tentu ini kisah inspiratif ya, ternyata dampak dari media sosial tidak melulu negatif jika kita secara bijak menggunakannya. Menurut saya diary BabbyMoonella di Instagram yang banyak ditayangkan oleh banyak orang tak terkecuali anak batita secara tidak langsung menstimulasi batita yang menonton, karena masa dimana mereka senang meniru. Contoh kecil saja anak saya waktu belum bisa berjalan terus nonton televisi yang menayangkan batita lagi loncat-loncat, sontak kami kaget karena anak saya langsung terperanjat dari kasur dan jatuh bangun sampai bisa berjalan sendiri.

Begitu pun dengan para penggemar BabyMoonella semoga terinspirasi dengan kelucuan, kepintaran dan semua hal positif yang BabbyMoonella tuangkan video dan buku Hello Moonella.***

Mengenal Budaya Batak Yang Unik Dan Beragam Di Wedding Batak Exhibition 2024

Wedding Batak Exhibition 2024 Indonesia dengan keberagaman adat dan budaya menjadikan aku sebagai Bangsa Indonesia yang bangga bisa tinggal di negara yang kaya dengan adat dan budaya. Kagum akan semua kebudayaan dan sangat tertarik ingin mempelajarinya, tak terkecuali budaya Batak sebagai suku leluhur keluargaku yang semuanya belum aku pahami, karena opung doli yang kami cinta sudah berpulang lebih dahulu pada waktu aku masih kecil, jadi tidak sempat belajar dan tanya jawab, hehe. Batak, yang menurut banyak orang di cap dengan watak keras dan nada bicara yang tinggi seolah menggambarkan orang Batak itu "galak", padahal tidak demikian, pernah dengar sejarahnya kenapa orang Batak kalau berbicara nadanya tinggi itu karena jaman dahulunya kan mereka hidup berpencar saling berjauhan dan tinggal di hutan gitu, jadi komunikasinya dengan berteriak jadi terkesan galak. Kalau salah koreksi ya!. Kembali ke Laptop! Batak Untuk Indonesia Menyambung dengan event yang digelar di CFD Sarin...

Baca selengkapnya

Pagelaran Budaya Batak Wedding Batak Exhibition 2024

Adat adalah Identitas, adat lebih dahulu ada sebelum Republik Indonesia terbentuk, adat harus dihormati dan dihargai ~ Glenn Fredly Foto: dokpri Bisa dibayangkan kalau seluruh manusia di dunia hidup tanpa adat dan budaya?, mungkin kehidupan tidak akan mengalami kemajuan teknologi, tidak pintar, zaman akan tetap primitif, tidak ada tarian dan nyanyian khas yang menggambarkan suku tertentu. Indonesia yang kaya dengan adat, budaya dan suku, aku bersyukur menjadi bagian dari negara Republik Indonesia, keberagaman adat budaya yang selalu menarik untuk diulik, rasanya belum semua aku pelajari dan mengenalnya karena terlalu banyak dan beragam. Hidup dilingkungan dari suku Batak, menjadikan aku sangat tertarik dengan adat dan kebudayaan leluhur, setiap apapun itu yang berhubungan dengan adat entah itu ketika sedang ada perayaan pernikahan, kelahiran maupun kematian sudah pasti berbeda antara suku satu dengan suku yang lainnya. Sedari kecil dibesarkan sama opung doli dan opung...

Baca selengkapnya

Selalu Waspada Dari Berbagai Macam Penipuan Online Yang Selalu Mengintai

Dompet digital (e-wallet) pada zaman sekarang ini sepertinya sudah menjadi hal yang krusial, karena sangat membantu mempermudah urusan financial dengan cepat tanpa ribet. Mau transfer uang, mau bayar IPL tidak harus mengetuk pintu pak RT, mau bayar sekolah tidak harus ke ruang Tata Usaha, bayar listrik gak harus ke PLN dan mau jajan pun tidak perlu ngubek-ngubek tas cari uang receh, tinggal bayar lewat smartphone, semua langsung beres tanpa buang-buang waktu dan energi. Sesimple itu ya hidup dijaman sekarang. Era digital yang serba cepat dengan segala kemudahannya, tentu ada risiko yang mengintai para penggunanya, semua bisa saja jadi korban tanpa pandang bulu. Semakin canggih teknologi maka semakin tinggi juga permasalahan yang dihadapi. Banyaknya penipuan yang memanfaatkan celah digital semakin sini semakin tinggi kasusnya, karena data pribadi seperti KTP bisa saja disalahgunakan oleh penipu, dan itu bisa berakibat buruk bagi kita. Hal ini menunjukkan betapa rentannya kita...

Baca selengkapnya

Kata Hati

Cari Blog Ini