Langsung ke konten utama

Mati Lampu dan Aksi Rampok Plastik di Living World


Living World merupakan salah satu pusat perbelanjaan terbesar di Kota Tangerang, memasuki kawasan mall ini kita di suguhkan dengan pemandangan yang asri dan bersih, apalagi kalau malam hari, kerlap kerlip lampu hiasan menambah indah suasana syahdu *halah* ketika kita berada di kawasan tersebut. Beberapa kali berkunjung ke mall ini untuk sekedar mejajal kuliner yang berada di lantai atas membuat saya tidak bosan, karena di bagian lantai atas tepatnya di Sky Garden merupakan tempat favorit saya dengan menyuguhkan ruang terbuka hijau dengan pemandangan bisa melihat Kota Tangerang dari tempat tersebut.


Stand handmade

Namun ada yang berbeda, kemarin pada tanggal 29 Maret 2014 ketika saya berkunjung ke sekian kalinya ke Living World suasana waktu itu sangat ramai seperti ada Press Conference di Lt Dasar dan di penuhi dengan spanduk Earth Hour dengan berbagai pameran daur ulang dari botol bekas mineral, hand made dari kain perca, kaca mobil organik dan masih banyak lagi pameran yang di pamerkan waktu itu. Lalu ada hal menarik lagi ketika ada antrian yang menukarkan struk belanja dengan satu pohon, lalu saya menghampiri tempat tersebut dan memang hari itu setiap pengunjung yang berbelanja di tenant-tenant Living Word dengan minimal belanja senilai Rp 200 ribu maka berkesempatan untuk menukar satu pohon di tenant yang telah di sediakan.


Berdecak kagum dalam hati, ternyata masih banyak orang yang antusias untuk mau menukar hadiah meskipun itu satu pohon, ya berarti kesadaran akan masyarakat bisa terlihat dengan mau menanam pohon, dan tidak antusias dengan hadiah-hadiah lainnya yang lebih besar daripada sebuah pohon. Kegiatan ini tentu sangat positif, banyaknya orang yang tidak peduli lingkungan semoga bisa menyadari dengan adanya Earth Hour.

Ya, memang hari itu bertepatan dengan Earth Hour, dan saya mendapat undangan dari XL Unlimited, salah satu provider di Indonesia yang mendukung merayakan Earth Hour Tangerang dalam acara Malam Selebrasi Earth Hour 2014. Hadir dalam Press konnferensi sebagai pembicara yaitu, Ryan krisnadi selaku Deputi GM Living World, Rika Anggraini selaku Kepala Korporasi Komunikasi The Body dengan  Shop Indonesia, serta Bedi Budiman selaku Bidang SDA dan Konservasi Badan Lingkungan Hidup Daerah Kota Tangerang Selatan.



Earth Hour Tangerang yang diadakan ke tiga kalinya di Kota Tangerang yang bertema Budaya dan bertempat di mall Living World dengan tujuan memberi edukasi kepada pengunjung mall untuk terus mengkampanyekan perubahan gaya hidup yang ramah lingkungan. 

Ada yang membuat saya kagum ketika pembicara dari Body Shop Indonesia yang mengatakan bahwa pihak The Body Shop telah mengkampanyekan gaya hidup ramah lingkungan dengan cara meminta para konsumen The Body Shop dengan mau menyerahkan kembali botol kosong yang sudah tidak terpakai serta mengadakan Aksi Rampok Plastik yaitu penukaran kantong plastik dengan kantong daur ulang yang ramah lingkungan tentunya.

Setelah cukup puas untuk berkeliling dengan kegiatan menuju Earth Hour di lantai dasar, lalu saya bergegas menuju Sky Garden dimana tempat Earth Hour di selenggarakan untuk memadamkan lampu selama 60 menit yaitu sekitar pukul 20.30-21.30 WIB, berbagai hiburan dari pertunujukkan yang menampilkan wushu dan tarian Lenggang Nyai, Classmate Journal, recycled percusision, dan light dance.



Berbagai kemeriahan larut dalam kegiatan Earth Hour selama 60 menit pemadaman lampu yang digantikan oleh lilin-lilin dari peserta yang hadir juga lilin-lilin yang di bentuk 60+. Sebagai blogger, tentu kita juga harus ikut berpartisipasi mengkampanyekan Gerakan Hidup Ramah Lingkungan, untuk itu pada acara Earth Hour Tangerang 2014, XL yang mau peduli dengan mengundang para blogger dengan menyediakan transportasi berupa bus yang ber meeting point di FX menuju Living World dan kemudian mengantarkan kembali ke meeting point setelah acara Earth Hour selesai.

Jujur, melalui undangan ini saya baru tahu tentang Earth Hour, *hellooww…kemana aja* hahaaaa…ya mendingan ngaku jujur dari pada sok tahu, itulah asyiknya jadi Blogger, dari yang engga tahu bisa jadi tahu, tentu ini merupakan pengalaman dan ilmu yang berharga buat saya, menambah wawasan *tentu* dan harus di praktekkan dalam kehidupan sehari-hari *itu wajib* sebagai Citizen Journalisme *iya* yang tentunya harus memberikan informasi lewat sosial media. 


Terimakasih XL Unlimited, Living World dan The Body Shop yang telah memberi wawasan baru tentang Gaya Hidup Ramah Lingkungan yang tertuang dalam acara Earth Hour Tangerang 2014, semoga dalam mengkampanyekan kepedulian terhadap bumi bisa menyadarkan kita akan pentingnya hemat energi yang berdampak pada lingkungan. Salam Lingkungan.***

Komentar

  1. Horeee senang2 di living world kita \m/
    Fotonya minta yaa

    BalasHapus
  2. Boleh silahkan, tapi namanya jgn dihilangkan ya :D

    BalasHapus

Posting Komentar

Terima Kasih sudah mampir ke blog saya, semoga berkesan dan bermanfaat dan jangan lupa boleh tinggalkan jejak dengan memberi komentar, Bye..

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Budaya Batak Yang Unik Dan Beragam Di Wedding Batak Exhibition 2024

Wedding Batak Exhibition 2024 Indonesia dengan keberagaman adat dan budaya menjadikan aku sebagai Bangsa Indonesia yang bangga bisa tinggal di negara yang kaya dengan adat dan budaya. Kagum akan semua kebudayaan dan sangat tertarik ingin mempelajarinya, tak terkecuali budaya Batak sebagai suku leluhur keluargaku yang semuanya belum aku pahami, karena opung doli yang kami cinta sudah berpulang lebih dahulu pada waktu aku masih kecil, jadi tidak sempat belajar dan tanya jawab, hehe. Batak, yang menurut banyak orang di cap dengan watak keras dan nada bicara yang tinggi seolah menggambarkan orang Batak itu "galak", padahal tidak demikian, pernah dengar sejarahnya kenapa orang Batak kalau berbicara nadanya tinggi itu karena jaman dahulunya kan mereka hidup berpencar saling berjauhan dan tinggal di hutan gitu, jadi komunikasinya dengan berteriak jadi terkesan galak. Kalau salah koreksi ya!.  Kembali ke Laptop!  Batak Untuk Indonesia Menyambung dengan event yang digelar di CFD Sarin...

Pagelaran Budaya Batak Wedding Batak Exhibition 2024

  Adat adalah Identitas, adat lebih dahulu ada sebelum Republik Indonesia terbentuk, adat harus dihormati dan dihargai ~ Glenn Fredly  Foto: dokpri Bisa dibayangkan kalau seluruh manusia di dunia hidup tanpa adat dan budaya?, mungkin kehidupan tidak akan mengalami kemajuan teknologi, tidak pintar, zaman akan tetap primitif, tidak ada tarian dan nyanyian khas yang menggambarkan suku tertentu. Indonesia yang kaya dengan adat, budaya dan suku, aku bersyukur menjadi bagian dari negara Republik Indonesia, keberagaman adat budaya yang selalu menarik untuk diulik, rasanya belum semua aku pelajari dan mengenalnya karena terlalu banyak dan beragam. Hidup dilingkungan dari suku Batak, menjadikan aku sangat tertarik dengan adat dan kebudayaan leluhur, setiap apapun itu yang berhubungan dengan adat entah itu ketika sedang ada perayaan pernikahan, kelahiran maupun kematian sudah pasti berbeda antara suku satu dengan suku yang lainnya.  Sedari kecil dibesarkan sama opung doli dan opung...

Selalu Waspada Dari Berbagai Macam Penipuan Online Yang Selalu Mengintai

Dompet digital (e-wallet) pada zaman sekarang ini sepertinya sudah menjadi hal yang krusial, karena  sangat membantu mempermudah urusan financial dengan cepat tanpa ribet. Mau transfer uang, mau bayar IPL tidak harus mengetuk pintu pak RT, mau bayar sekolah tidak harus ke ruang Tata Usaha, bayar listrik gak harus ke PLN  dan mau jajan pun tidak perlu ngubek-ngubek tas cari uang receh, tinggal bayar lewat smartphone, semua langsung beres tanpa buang-buang waktu dan energi. Sesimple itu ya hidup dijaman sekarang. Era digital yang serba cepat dengan segala kemudahannya, tentu ada risiko yang mengintai para penggunanya, semua bisa saja jadi korban tanpa pandang bulu. Semakin canggih teknologi maka semakin tinggi juga permasalahan yang dihadapi. Banyaknya penipuan yang memanfaatkan celah digital semakin sini semakin tinggi kasusnya, karena data pribadi seperti KTP bisa saja disalahgunakan oleh penipu, dan itu bisa berakibat buruk bagi kita. Hal ini menunjukkan betapa rentannya kita...