The Power of Love

love|sumber:hdwalpapersin

Memiliki keturunan adalah hal yang paling dinanti-nanti oleh sepasang suami istri yang telah resmi menikah. Namun banyak dari kita yang tidak menyadari dan memahami bahwa dengan diamanahkannya keturunan dari Sang Pencipta berarti kita harus siap mempertanggung jawabkan segala sesuatu yang berhubungan dengan amanah tersebut, misalnya cara kita mendidik anak tersebut, merawat dan membesarkannya dengan uang halal atau uang haram, mengenalkan pendidikan agama sejak usia dini, mengajarkan pentingnya keseimbangan antara hubungan antar sesama manusia dan hubungan dengan Allah, dll yang semua itu akan dipertanggung jawabkan oleh kita sebagai orang tua.



Orang tua adalah peran utama dalam hal mendidik anak, lingkungan seringkali mempengaruhi proses pertumbuhan si anak. Disini peran orang tua harus ekstra dalam hal memperhatikan  tindak tanduk anak kita dalam lingkungan pergaulannya, selalu mengingatkan dan memberi pengarahan meski kita tidak selalu memantau mereka selama 24 jam, karena kita tidak tahu apa yang mereka kerjakan diluar meskipun ketika sedang berada di dalam rumah tidak ada masalah dengan anak tersebut. Sebagai orang tua kita harus peka jangan merasa anak kita seperti terlihat baik-baik namun ada segudang masalah yang disembunyikan anak tersebut. Komunikasi adalah jembatan buat kita untuk menelusuri isi hati anak kita, dalam penyampaian komunikasi dengan anak juga ada tekhniknya, usahakan kita sebagai orang tua bisa untuk dijadikan sahabat dan teman sehingga si anak akan nyaman ketika berkomunikasi dengan kita.

Hindari hal yang kesannya bisa memojokkan si anak misalnya dengan membanggakan anak dari teman kita yang sukses dan sebagainya atau biasanya sebagai orang tua banyak yang merasa “benar” tanpa mau mendengar atau menerima usulan dari anak, hal ini biasanya akan membuat perlakuan anak menentang sehingga menimbulkan perlakuan menyimpang diluar lingkungan rumah. Jika sudah begini, kita sebagai orang tua harusnya instrospeksi diri kenapa anak jadi begini dan begitu, semua itu tergantung cara bagaimana kita mengarahkan dan mendidik anak. Bagaimanapun kekuatan cinta dari orang tua adalah segalanya, bukan sekedar mencukupi materinya saja namun perhatian, kasih sayang dan kebersamaan itu yang paling utama.

Rumah adalah tempat persinggahan yang semestinya membuat kita nyaman, namun banyak juga yang menjadikan rumah tempat gudangnya masalah sehingga anak cenderung memilih untuk senang berkumpul dan menginap dirumah teman yang dianggapnya nyaman. Apa perasaan kita jika anak kita seperti itu?  Keluarga adalah segalanya, sebaik-baiknya teman tetapi keluarga adalah nomor satu, karena teman hanya memiliki kapasitas terbatas yang tidak bisa masuk seenaknya di wilayah lingkaran kekeluargaan. Namun sebagai orang tua, kita juga tidak boleh mengajarkan untuk memilih-milih temannya karena dimanapun kita berada sekalipun berada dilingkungan yang kurang baik, jika kita bisa membawa diri dan tidak terbawa arus, itu yang harus kita terus ingatkan pada anak kita.

Penerapan agama sejak usia dini sangat penting, hal ini untuk meningkatkan iman dan akan terus mengingatkan pada Sang Pencipta. Selau bersyukur dan selalu ingat sama orang yang kita cintai, hidup tidak hanya untuk diri sendiri tetapi akan ada banyak pihak yang tersakiti atau kecewa karena ulah kita.***


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sakit Kepala Bukan Alasan Lagi Untuk Tidak Beraktivitas

Sekarang Praktis Pesan Tiket Bus Budiman Bisa via Online

Store Tour Harga Teman Giant Bareng Meisya Siregar