Kagum dan Takjub di Jakarta Art Award 2012,
Ancol adalah tempat wisata bagi bangsa kita, khususnya buat warga Jakarta, namun dengan keterbatasan info yang saya miliki yang saya tahu Ancol hanya tempat rekreasi saja, karena setiap saya berkunjung ke Ancol saya suka mengunjungi wahana tertentu seperti pantai, dufan, ocean ecopark dan sea world. Tapi ternyata Ancol juga memiliki pasar seni yang terdiri dari stan pameran lukisan yang menakjubkan.
Ketika mendapat undangan, saya pun tidak menyia-nyiakan untuk hadir dalam Jakarta Art Award yang
diselenggarakan pada hari Jum’at tanggal 28 September 2012 di pasar seni Ancol.
Sungguh minimnya pengetahuan saya tentang seni khususnya seni rupa, sehingga
jujur baru kali ini saya tahu tentang adanya arena Pasar Seni di Ancol.
Padahal Pasar Seni Ancol ini
sudah berdiri sejak tahun 1975, yang pada awalnya di beri nama "Bazar Seni
Rupa", diinspirasi oleh pasar seni
Montmartre di Paris. Yang bertujuan untuk mengapresiasikan karya-karya seni
rupa dengan pendekatan lebih ringan dan
cair dan sekaligus memposisikan seni rupa sebagai bagian dari hiburan.
Kehadiran Bazar Seni Rupa
ternyata mendapat antusias dari publik, hampir 90% benda seni yang dipajang
senantiasa terjual. Dan PT Pembangunan Jaya Ancol tersadarkan bahwa seni rupa adalah asset budaya yang memiliki
pasar yang luar biasa. Pada tahun 1978 Bazar Seni Rupa sudah berubah
menjadi Pasar Seni Ancol ( PSA ) terdiri
dari bangunan-banguna kios apik dan permanen. Sebuah pasar yang jauh
mengalahkan Monmartre Paris yang remanen.
Dengan didirikannya Pasar Seni
Ancol ini telah banyak melahirkan seniman seniman yag berbakat di bidang seni
rupa Indonesia, seperti Amrus Natalsa, Nyoman Gunarsa, Hatta hambali, Salim M,
Harlim, Mansyur Mas’ud, Nisan Kristiyanto, Idran Yusup, Dwijo Widiyono, Cubung
W, Mulyadi, sapta Sugiyo, Paul hendro , dll.
Nama-nama diatas mungkin terasa
asing bagi saya yang minim pengetahuan di bidang seni rupa, yang saya tahu
sejak saya SMU telah diajarkan Seni Rupa dan sudah tidak asing lagi dengan
pelukis terkenal seperti Alm Basoeki Abdullah, dan Alm Affandi.
PSA memiliki galeri yang
diperuntukkan bagi penghadiran karya-karya puncak, baik dari seniman PSA sendiri maupun dari seniman luar Ancol,
termasuk jajaran karya para seniman besar. Seiring zaman kemudian galeri ini
dikembangkan dengan diayomi instuisi
baru yang bernama North Art Space atau NAS, Instuisi ini yang menggerakkan
kompetisi seni lukis
nasional-internasional Jakarta Art Award "Dunia Ideal ( Menafsirkan Kehidupan yang Sempurna )".
Sebuah pengetahuan baru buat saya
tentang keberadaan seni lukis di Indonesia dengan sejumlah karya-karya yang
sungguh luar biasa. Ketika saya berada di lingkungan pasar seni tepat dengan
diadakannya Jakarta Art Award 2012 sangat kagum dan takjub dengan hasil karya
seniman anak bangsa, sebuah lukisan yang banyak terkandung maknanya dan
terlihat dari lukisannya dengan sangat menjiwai goresan minyak diatas kanvas.
Acara yang penuh kesan dan sarat
dengan pengetahuan bahwa seni rupa
adalah pasar yang luar biasa. Hadir tepat pukul 18.00 WIB di tempat acara untuk
menanti pengumuman Jakarta Art Award 2012 yang di hadiri oleh Gubernur DKI
Jakarta, DR.Ing.H.Fauzi Bowo , Direktur PT. Pembangunan Jaya Ancol Ir. Budi
Karya Sumadi dan KADIN Indonesia.
Saat pengumuman lima pemenang
terbaik, ada salah satu The Winner yang bikin saya takjub tidak henti-hentinya
memandang lukisan karya Sapto Sugiyo utomo, karena sungguh luar biasa dimana
lukisan beliau dengan tema "keluarga sakinah" sangat sulit untuk membedakan
antara foto dengan lukisan, karena lukisan beliau tidak tampak seperti lukisan
melainkan seperti foto.
Diatas kanvas kita tak melihat
sosok sebuah keluarga yang harmoni. Dengan gambar tumpukkan kotak-kotak kardus
tergambar sangat realistis. Dibeberapa kardus terbuka ada gambar sepeda motor,
mobil jemuran, handuk dan mesin cuci. Yang tergambarkan sindiran dari pelukis
akan kebutuhan pokok keluarga masa kini wajib dikonsumsi meski hanya oleh
mereka yang berumah kardus.
Sebuah penghayatan yang patut
diacungkan jempol dan pantas untuk jadi the Winner, suatu apresiasi dari
pendiri dan pemimpin Pasar Seni Ancol ini sangat memberi dampak positif bagi
para seniman, dimana para pelukis bisa berkompetisi dan tidak menyia-nyiakan
lukisannya begitu saja seperti yang dituturkan oleh Bpk Fauzi Bowo selaku
Officed PSA.
Masih banyak lagi lukisan yang
menakjubkan dan tidak bisa saya ceritakan satu persatu, karena kalau
diceritakan secara gamlang mungkin akan menjadi sebuah buku. Semoga dengan
adanya pasar Seni ancol ini bisa memberi pemahaman luas bagi masyarakat, bahwa
seni itu mahal harganya dan patut kita
hargai, karena bukan sekedar lukisan yang tertuang diatas kanvas, tapi ada
makna yang tersimpan dalam sebuah goresan minyak diatas kanvas.***
Luar biasa ide lukisan karya Sapto Sugiyo utomo,hanya bergambar tumpukan kardus... pantes menjadi The Winner JAA 2012
BalasHapusIya memang lukisannya sangat WOWW :D
Hapuslukisannya memang keren-keren
BalasHapussalam
Omjay
Iya Pak, heeee terima kasih sdh berkunjung :)
Hapusyg foto sama om Foke itu siapa ka'??
BalasHapuscute skaaali..
Ali tau aja yg cute....:)
Hapus