Peka Terhadap Perubahan Diri Seseorang

Ilustrasi | by jambulxzone
Kepribadian seseorang tergantung dari masing-masing individu bagaimana cara  menyikapi apa yang dihadapinya. Merasa minder alias tidak percaya diri cenderung menutup diri seolah masalah yang dia hadapi begitu berat, pertanyaan dalam hati mungkin sering menggelayuti beban pikirannya kenapa saya begini dan kenapa harus menghadapi dan masih banyak segudang problematika permasahalan sepele yang berujung pada kurangnya rasa percaya diri seseorang.

Kemudahan Transaksi Dalam Satu Ponsel

Rekening Ponsel CIMB Niaga

Zaman era digital, dimana semua orang dapat menikmati layanan mobile secara mudah dan sangat membantu untuk melakukan berbagai transaksi melalui online. Meskipun akses secara online hanya bisa di manfaatkan oleh orang tertentu, artinya penggunaan internet yang tidak bisa dipahami oleh sebagian orang, mereka khususnya adalah orang tua yang sering terkendala untuk mengoperasikannya, faktornya karena usia, mereka sering lupa meski sudah di ajarkan berkali-kali.

Pentingnya Nutrisi Untuk Kulit

Kecantikan dan keindahan tubuh yang terlihat secara kasat mata, artinya yang terlihat tampak dari luar itulah yang terpancar melalui aura seseorang. Bagian tubuh seperti wajah, tangan, dan kaki yang sering terkena sengatan matahari tentu membutuhkan perawatan yang ekstra tergantung dari jenis kulit yang dimilikinya. Seperti halnya saya yang mempunyai jenis kulit kering, rasa tidak nyaman ketika sesudah mandi itu yang sering saya rasakan.

Terasa kasar dan tekstur kulit seperti tidak kencang, hal ini tentu karena faktor kurangnya mengkonsumsi air putih dan nutrisi untuk kulit. Masalah yang saya hadapi mengenai masalah kuit, yaitu ada sedikit sel kulit mati pada bagian mata kaki, hal ini mungkin karena disebabkan ketika memakai sepatu, keadaan kulit dalam kondisi kering artinya kurang kelembabannya, karena dibiarkan terus menerus dan tidak menyadari kalau warna dari sel kulit mati ini ternyata mengganggu sekali karena mengurangi rasa percaya diri saya.

BNN Sosialisasi Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba Ke Sekolah


Berkerumun dengan para remaja tepatnya para pelajar yang masih unyu-unyu selalu mengingatkan saya ketika dulu masih bekerja sebagai pegawai tata usaha sebuah Sekolah Menengah pertama di Bandung, meskipun saya bukan guru tetapi kebersamaan dan selalu berbaur dengan mereka setiap hari itu yang sering saya lakukan. Intensitas pertemuan yang memungkinkan saling mengenal karakter satu sama lain tentu sangat terasa.

Pergelaran Seni Budaya dan Forum Komunikasi Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba


Antusias para pelajar SLTP, SLTA dan mahasiswa memenuhi gedung Semesco Lt 2 di Jl Gatot Subroto Pancoran Jakarta Selatan, didampingi para guru dan kepala sekolah mereka menyambut event yang di gelar oleh BNN dalam rangka tahun penyelamatan anti penyalahgunaan narkoba. Acara yang sukses dengan mengangkat tema dialog interaktif antara narasumber dan peserta undangan sangat menambah wawasan bagi yang hadir pada saat itu tentang pentingnya sosialisasi untuk pencegahan penyalahgunaan narkoba.

Mengubah Stigma Negatif Terhadap Penyalahguna Narkoba

Marakmya kasus penyalahgunaan narkoba sering berujung pada kesimpang siuran terkait berita hal tersebut. Menjamurnya sindikat jaringan narkoba yang tersebar di sejumlah wilayah tak ayal membuat pihak terkait yang menangani sering bingung dan kalap antara pengguna dan pengedar, meskipun bukan tidak mungkin bisa saja pengguna juga sekaligus menjadi pengedar bahkan sebaliknya.

Penyalahguna sering terjebak pada kasus tindak pidana kriminal, menurut Undang-Undang Narkotika Nomor 35 Tahun 2009 “mengkonsumsi narkotika adalah perbuatan melanggar pidana, Hakim dapat memutuskan dan menetapkan pecandu dan penyalah guna narkoba untuk menjalani pengobatan dan atau perawatan, masa menjalani pengobatan dan atau perawatan diperhitungkan sebagai masa menjalani hukuman.”

Namun fakta dilapangan seringkali pengguna narkoba tersudutkan oleh hal-hal yang membuat dirinya bertambah beban penderitaannya, seperti misalnya mendapat perlakuan tidak yang tidak sepantasnya ketika terangkap tangan dengan adanya barang bukti narkotika dengan tujuan agar mau mengakui kesalahannya dengan menindak tidak berdasarkan UU yang berlaku.

Menambah berat beban, hal ini tidak akan membuat jera para pengguna, bukan tidak mungkin mereka menjadi semakin liar dan ganas akibat perlakuan yang mereka terima. Posisi mereka yang sedang dalam keadaan tertekan tentu harus kita fahami, bukan dengan cara menyudutkan dengan kesalahannya, mereka memang salah tetapi semua ada peraturan dan Undang-Undang yang berlaku. Dalam menggunakan Voucher belanja atau apapun itu tentu tertulis syarat dan ketentuan berlaku, apalagi ini menyangkut keselamatan dan jiwa seseorang, untuk itu mari kita sama-sama untuk memahami hak dan kewajiban.

Kita sebagai masyarakat tidak ada salahnya untuk secara bersama-sama dalam hal pemberantasan anti penyalahgunaan narkoba, untuk itu kita juga harus tahu dan memahami butir-butir deskriminaisasi untuk menindak lanjuti para pelaku penyalah guna narkotika, seperti presentasi yang diberikan oleh BNN (Balai Narkotika Nasional) ketika saya menghadiri forum diskusi Anti Penyalahgunaan Narkoba yaitu sebagai berikut :    
  • Terdakwa pada saat ditangkap oleh Penyidik Polri dan BNN dalam kondisi Tertangkap tangan.
  • Pada saat tertangkap tangan ditemukan barang bukti pemakaian 1 hari. Contoh : Shabu 1 Gr, Ekstasi 8    Butir, Ganja 5 Gr.    
  • Diperlukan uji Lab terhadap penggunaan Narkotika berdasarkan permintaan Penyidik.
  • Diperlukan gradasi terhadap penyalah guna narkotika berdasarkan permintaan Penyidik.
  • Tidak terdapat bukti yang bersangkutan terlibat dalam peredaran gelap narkotika.
  • Dalam hal Hakim menjatuhkan perintah untuk dilakukan tidakan Hukum berupa rehabilitasi, Majelis hakim harus menunjuk secara tegas dan jelas tempat Rehabilitasi.
  • Untuk menjatuhkan lamanya rehabilitasi Hakim harus dengan sungguh – sungguh mempertimbangkan kondisi taraf ketergantungan terdakwa, sehingga wajib diperlukan keterangan ahli. 
sayangnya deskriminalasi dan depenalisasi UU No.35/2009 tentang narkoba belum berjalan, pentingnya  Deskriminalisasi diatas untuk:
  • Menurunkan prevalensi jumlah penyalah guna narkotika Sehingga permasalahan narkotika dapat ditanggulangi.
  • Melindungi dan menyelamatkan penyalah guna dan pecandu dari penghukuman badan, dimana tujuan penghukumannya tidak tercapai.

Dari keterangan di atas sudah jelas bukan? Bahwa pengguna narkoba hanya merupakan korban dan penjara bukan yang terbaik bagi mereka. Masyarakat kurang memahami kekhususan daripada adiksi, sehingga hukuman pidana dipahamin lebih berat dibandingkan proses rehabilitasi. Sekarang tiap daerah memilki IPWL (Institusi Penerima Wajib Lapor) yang telah di rujuk oleh pemerintah, dengan mendatangi IPWL untuk melapor jika disekeliling kita terdapat pengguna atau pecandu narkoba, diharapkan program ini bisa mendukung Indonesia Bergegas menuju tahun 2015 bebas narkoba.

Perbuatan menggunakan, menguasai dan memiliki adalah perbuatan melanggar pidana namun tidak dituntut pidana apabila melakukan kewajibannya”

Pasal 128 (2)
Pecandu narkotika yang belum cukup umur, telah dilaporkan oleh orang atau walinya sebagaiman dimaksud dalam Ps 55 ayat 1 Tidak dituntut pidana
Pasal 128 (3)
Pecandu narkotika yang telah cukup umur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 55 ayat (2) yang sedang menjalanai prehabilitasi medis 2 kali masa perawatan dokter di rumah sakit dan atau lembaga Rehabilitasi Medis yang ditunjuk oleh Pemerintah tidak dituntut Pidana .

Menyeimbangkan hak dan kewajiban, mungkin salah satu cara agar bisa kita menyeimbangkan apa yang harus kita perbuat sebagai warga Negara yang bertanggung jawab dan mendapatkan hak guna mencapai keselarasan hidup sehingga tercapai misi dan visi kita dalam bermasyarakat.

Bagi pengguna atau pecandu narkoba, ada baiknya jika kita memiliki kesadaran dari diri sendiri sebelum lebih jauh ada dilingkaran hitam narkoba, melaporkan diri untuk keselatan diri dari cengkraman bahaya narkoba yang akan terus membelenggu jiwa kalian. Seolah tidak ada puasnya jika kita mengikuti terus nafsu duniawi yang hanya didapat sesaat tetapi dampaknya sangat panjang. Sayangi jiwamu dan selamatkan generasi bangsa dari jahatnya narkoba.Mari kita wujudkan Indonesia Negeri Bebas Narkoba. ***

Anti Penyalahgunaan Narkoba Goes to School

Masa peralihan menginjak usia remaja adalah masa-masa yang yang sangat rawan untuk ingin mencoba sesuatu hal yang baru, emosi yang sering bertentangan dengan hati nurani dimana ego yang tidak mau kalah merasa benar sendiri dan tidak ingin mendengar hal-hal yang positif jika ada yang memberi masukan. Selalu berpikir yang terpenting adalah sekarang, sehingga mengabaikan efek jangka panjang nanti akan bagaimana.

Sedikit ada yang bertentangan dengan hatinya, tempramennya langsung memuncak, ya itulah remaja dimana kita harus benar-benar memahami sifat dari mereka. Brutalnya seorang remaja mungkin saja karena kurangnya mendapat bimbingan pelajaran tentang etika. Memang saat ini dunia pendidikan sangat memprihatinkan menurut saya, kenyataannya banyak anak-anak yang berstatus sekolah namun cara mereka beretika masih sangat minim.

Terlihat dari tingkah laku dan cara berucap mereka yang tidak sesuai dengan anak seusianya, padahal etika menurut saya sangat penting, karena etika akan membentuk karakter seseorang untuk mewujudkan generasi bangsa yang berkualitas. Dalam hal ini tentu tidak hanya menjadi tanggung jawab pihak sekolah saja tetapi peran orang tua juga tidak kalah penting untuk membantu mengantarkan anak berperilaku yang lebih baik.

Sekolah adalah tempat untuk menuntut ilmu, tetapi etika dan kepribadian juga tidak ada salahnya jika terus diterapkan pada kurikulum. Banyaknya pemberitaan di televisi-televisi tentang tawuran antar sekolah yang kemungkinan besar mendorong pelakunya menggunakan narkoba. Bukan hal yang mustahil, semua itu bisa terjadi dimana pengaruh narkoba yang berdampak  pada perubahan perilaku seseorang yang bisa menjadikan penggunanya menjadi beringas dan brutal.

Kepintaran seseorang jika tidak dilandasi dengan etika bisa saja berubah dalam sekejap jika tidak diimbangi dengan pengendalian diri. Pentingnya sarana untuk penyaluran luapan emosi bisa melalui menggali potensi dan bakat yang mereka punya saya rasa itu sesuatu hal yang positif dari pada membiarkan mereka menghabiskan waktu sepulang sekolah hanya dipakai untuk nongkrong.

Pernah saya membaca sinopsis buku yang berjudul Mencegah Bahaya Penyalahgunaan Narkoba Melalui Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa, SMA / MA / SMK , buku yang ditulis oleh Suryadi yang menuliskan bahwa data dari Badan Pusat Statistik Nasional menunjukkan bahwa angka tertinggi korban penyalahgunaan narkoba adalah kalangan remaja yang berstatus pelajar atau mahasiswa.

Namun sayangnya pihak yang gigih menangani mereka adalah Badan Narkotika Nasional (BNN) yang dibantu pihak kepolisian, bukan guru di sekolah maupun dosen di Perguruan Tinggi. Akibatnya, siswa (korban penyalahgunaan narkoba) cenderung diperlakukan sebagai kriminal, bukan pelajar. Walhasil setelah dipenjara bukannya jera tetapi justu merajalela. (Sumber http://andipublisher.com)

Mungkin dari kita pernah mempunyai pengalaman waktu jaman SMA, dimana razia narkoba yang mendatangi ke sekolah-sekolah untuk memeriksa tas para pelajar. Meskipun tidak merasa memiliki atau menggunakan tetapi efek yang saya dapat ketika itu rasanya gemetar dan khawatir tiba-tiba narkoba ada dalam tas saya, karena dalam kasus ini sering terjadi lempar batu sembunyi tangan, orang yang tidak bersalah bisa saja dengan mudah kecipratan oleh tangan-tangan jahil.

Jika sudah terjadi demikian, kita tidak bisa berbuat banyak karena barang bukti ada pada yang bersangkutan, memang tidak dipungkiri banyak kan yang kasus seperti demikian. Itulah bahaya dan begitu jahatnya narkoba yang tidak hanya bisa merugikan bagi penggunanya, tetapi bisa merugikan orang dilingkungan sekitar juga.

Tahun 2014 merupakan tahun Penyelamatan Anti Narkoba, semoga gerakan ini bisa disosialisasikan melalui Goes to School jangan sampai psikologis pelajar tidak sampai terganggu oleh hal yang bisa merusak perkembangan jiwanya. Penjara bukan solusi yang tepat untuk menindak lanjuti para korban penyalahgunaan narkoba, melalui wajib lapor kepada IPWL ( Institusi Penerima Wajib Lapor ) untuk mendapatkan penanganan rehabilitasi bagi para pengguna narkoba. Peran guru sebagai orang tua yang kedua bagi para anak didik sudah merupakan kewajiban untuk memperhatikan mereka dengan mencanangkan gerakan pendidikan budaya dan karakter bangsa. 

Pondasi untuk menanamkan akhlak pada usia remaja saya rasa belum terlambat, justru pada masa transisi dari usia remaja ke dewasa adalah masa yang sangat rentan untuk perkembangan mentalnya. Emosi yang labil, mudah terpengaruh oleh keadaan dan belum cukup matang dalam mengambil keputusan sehingga mudah terbawa arus yang memungkinkan untuk terjerumus pada penyalahgunaan narkoba.

Tentunya selain selain peran orang tua dan guru dalam hal memberi perhatian bagi kalangan remaja adalah semua pihak, sesuatu maksud dan tujuan tidak akan terwujud apabila tidak dilakukan secara bersama-sama. Jangan biarkan generasi bangsa kita hancur karena narkoba, tidak ada kata terlambat untuk merubah sesuatu untuk menjadi lebih baik. Sayangi tubuhmu, sayangi jiwamu jangan biarkan masa depanmu hancur karena narkoba. ***

Kopdar Di Ajang Penganugrahan Srikandi Blogger 2014


Bergabung sejak tahun 2012 dengan komunitas Kumpulan Emak2 Blogger (KEB) merupakan kesan tersendiri bagi saya, berkumpul dan berbaur dengan para perempuan yang begitu luar biasa kemampuannya dalam menulis telah memberikan inspirasi buat saya. Dengan aktifitas mereka sebagai Ibu Rumah Tangga, Penulis, Pengusaha Online, Editor dan banyak lagi segudang kesibukan para emaks yang tidak menjadikan alasan untuk menghalangi hobby mereka di dunia blogging. Komunitas yang  digagas oleh Mak Mira Sahid pada tanggal 18 Januari 2012, yang begitu besar mendapat antusias dari sejumlah blogger perempuan Indonesia untuk berbagi ilmu dan inspirasi. Kami bertemu di dunia maya hingga akhirnya bisa bertemu di dunia nyata.



Penuh keceriaan dan tawa riang itu yang selalu saya dapatkan ketika kopdar di event-event, kehebohan dan kegilaan narsis selalu mewarnai keceriaan kami. Namun ada sesuat hal yang berbeda ketika saya hadir di acara penugrahan Srikandi Blogger 2014, begitu banyaknya aggota yang tergabung dalam KEB hingga saya tidak bisa mengenal satu per satu dari para member, saat pemutaran video dari para finalis #SB2014 saya begitu tertegun mendengarkan mereka (para emaks) yang begitu gemilang dalam mengukir prestasi dalam kesehariannya baik itu dalam hal berkarir maupun di dunia perblogingan.





Pemilihan Srikandi Blogger yang telah dilaksanakan dua kali dalam rangkaian acara milad KEB, telah memilih 50 peserta semi final yang kemudian disaring menjadi 10 besar finalis untuk maju ke grand final yang di gelar di Museum Nasional Jakarta. Ke sepuluh finalis tersebut yaitu Caroline Adenan, Donna Imelda, Ida Nur Laila, Indah  Nuria Savitri, Meti Mediyastuti , Mugniar Marakarma, Murtiyarini, Punky Febriani, Siti Hairul Dayah,dan  Siti Wakhidah Hajar. Selamat buat Mak Punky Febriani yang berhasil menjadi The Winner SB2014, semoga prestasimu bisa menjadi inspirasi bagi kami semua perempuan Indonesia.


Acara yang penuh kegembiraan sekaligus mengharukan tak kala mendengar puisi tentang pengorbanan seorang Ibu yang dibacakan oleh mak Wylvera dan lagu tentang Ibu yang dinyanyikan oleh mak Waya Komala dan Echa, sumpah pada sesi ini saya tidak kuat membendung air mata, mengingat hari itu nenek yang sudah saya anggap seperti ibu kandung sendiri sedang terbaring lemah karena sakit. Saat itu menjadi pilihan yang sulit di satu sisi saya ingin menghadiri acara penganugrahan ini karena pada tahun lalu saya tidak sempat hadir karena ada tugas liputan ke Cirebon, tapi di satu sisi saya tidak ingin meninggalkan nenek, tetapi untungnya ada tante saya yang setiap hari selalu menjaganya dengan penuh kasih sayang, dan sebelum saya berangkat menuju Museum Nasional, saya sholat dan baca yasin terlebih dahulu agar nenek saya bisa tenang hatinya dan Alhamdulillah sampai acara #SB2014 selesai nenek baik-baik saja dan ada peningkatan kesehatanya, semoga sehat terus ya nek… lho koq malah curcol nenek..hahaaa, gak apa ya mak namanya juga lagi mellow dan sangat nyambung dalam acara #SB2014.


Sejenak melupakan kesedihan, saya akhirnya seperti mendapatkan supplement waktu itu, bertemu dengan para emak blogger yang datang dari luar daerah, kami saling mengabadikan foto dan saling berbagi keceriaan. Acara #SB2014 ini sekaligus menjadi ajang sillaturahim para blogger, makanya saya tidak ingin melewatkannya begitu saja. Majulah para Kartini Masa Kini dengan senjata pena mu, karena karyamu akan abadi dan dikenang sepanjang masa. Majulah para perempuan Indonesia.Sukses buat KEB tentunya acara ini Sukses berkat kegigihan para MakPan hingga acara Penganugrahan Srikandi Blogger 2014 ini berjalan lancar. Good Luck.***

Sisi Lain Narkoba

Ilustrasi | sumber: gakbasicom

Narkotika dan obat-obat berbahaya sebenarnya sudah tidak asing terdengar ditelinga kita, dari setiap generasi hingga peralihan jaman, obat berbahaya ini selalu menjadi primadona bagi penggunanya. Hilang satu tumbuh seribu, setiap detik, menit, jam, hari,  minggu, bulan bahkan setiap tahun angka pengguna narkoba di Indonesia cukup meningkat.

Pentingnya Sosialisasi Untuk Pengguna Narkoba

sumber ilustrasi: bnp.baliprov.go.id
Obat terlarang yang mengandung bahan adiktif dan sejenisnya telah banyak sukses menarik masa dari berbagai kalangan tanpa memerlukan iklan sebagai media penyebarannya. Tidak pandang bulu baik usia remaja, anak-anak yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar bahkan sampai dengan usia lanjut, mereka  yang telah menjadi korban  harus menelan pil pahit dampak dari penyalahgunaan narkoba.

Banyak yang berpendapat bahwa pengaruh lingkungan dan pergaulan yang salah memungkinkan mereka terjerumus untuk menggunakan narkoba, menurut saya mungkin saja tidak dan mungkin saja iya. Mau pergaulan seperti apapun yang terpenting mempunyai prinsip dan kesadaran diri untuk tidak mengikuti hal negatif dari lingkungan pergaulan kita, memilih teman boleh saja tetapi tidak baik juga jika harus menjauhi dan memusuhi mereka (pengguna narkoba).

Jadi Tester Sehari di BreadLife


Roti adalah salah satu makanan favoritku, sehari tidak makan roti berasa ada yang kurang dalam hidup saya. Pagi hari pencernaan saya tidak kuat untuk menerima asupan makanan berat seperti nasi, untuk itu biasanya roti menjadi asupan makanan yang wajib dalam mencukupi kebutuhan pokok saya. Roti merupakan sumber karbohidrat hingga cukup mengenyangkan bagi tubuh.