Baru merasakan menjadi wanita seutuhnya, ketika saya dipercaya menjadi seorang ibu dari anak laki-laki yang kini sudah menginjak usia 2,5 tahun. Bahagia luar biasa sudah pasti, namun semua itu bukan berarti tanpa hambatan, sedih datang ketika sikecil sakit dan susah makan itu menjadi hal yang selalu menakutkan buat saya.
Saya penyuka anak kecil, tak pernah terpikir sebelumnya kalau mengurus anak kecil itu sangat sangat tidak mudah, yang saya lihat waktu itu mungkin hanya sekilas tentang lucu nya saja padahal dibalik semua itu ada usaha seorang ibu yang begitu luar biasa sabar dan dengan tanpa henti terus mengasihinya.
Ya, saya benar-benar merasakan jungkir baliknya menjadi seorang ibu, banyak hal yang membuat saya begitu haru akan perjuangan seorang ibu, mulai dari mengandung hingga usia 9 bulan, merawat, memberi ASI, dan mendidiknya bagi saya ibu itu sangat luar biasa kuat, tidak ada lelahnya bahkan rela berkorban dengan jiwa sebagai taruhannya.
" Kasih dan Doa Ibu Yang Tak Pernah Tergantikan "Kasih Ibu sepanjang masa, disetiap helaan nafasnya selalu ada do'a buat anak-anaknya, dia juga tidak pernah pamrih dengan apa yang sudah dilakukannya (menjaga, merawat dan mendidik) selama ini, melihat anaknya sehat, sholeh, dan baik saja itu sudah bahagia.
Dulu, ketika saya waktu kecil ingat betul kalau dilarang suka berpikir kalau orang tua itu gak ngerti kita (anak-anak) ini itu segala dilarang, sekarang baru terasa kalau melarang itu ada alasannya, ya semua itu demi kebaikan kita. Jika dikasih wejangan suka mengabaikan, sedih kalau sudah mengingat ke situ, karena pada saat kita dihadapkan pada suatu permasalahan baru deh suka terngiang-ngiang wejangannya.
Ibu, sosok lembut yang selalu memberi saya semangat yang menjadikan saya percaya diri. Ibu yang selalu mengajarkan menghadapi kerasnya hidup dengan 'perjuangan' pantang menyerah, selalu mengajarkan kesederhanaan dengan mengusung motto "keur Aya atau keur euweuh duit, pengeluaran kudu angger" yang artinya "lagi ada atau tidak ada uang pengeluaran harus tetap, dalam artian kami tidak diajarkan boros dan tidak memaksakan diluar kemampuan kami, juga selalu diajarkan kesabaran dan tidak boleh membalas ketika ada orang yang zholim, beliau suka memberi wejangan biarkan "ulah saruana" (jangan sama-sama hiks jadi inget almarhumah Opung, karena beliau yg mengurus saya sejak kecil dan saya mendapatkan kasih sayang lebih dari seorang ibu. Pung, jasa dan pengorbananmu selama ini tidak akan pernah bisa terbalaskan tapi saya selalu berdoa semoga opung disana selalu tenang dan diterangkan.Aamiin.
Banyak cerita tentang kita,pengorbananmu yang tidak akan pernah saya lupakan, hingga sampai menginjak usia SMA pun kau masih mengantar saat aku malas sekolah, kau seperti sahabat karena kemana-kemana kita selalu berdua, aku pun tak malu untuk berbagi cerita tentang teman laki-laki padamu, kau menjadi pendengar setia waktu itu, dan selalu memberi kritik dan saran, ah aku rindu padamu, rindu masa dimana aku tetap seperti bayi kecilmu meski aku sudah dewasa tapi kau tetap memperlakukan aku seperti bayi mungil yang selalu haus kasih sayang. Kasih dan doa ibu memang tak pernah tergantikan, tapi jangan lupa peran nenek juga tak kalah hebat bahkan kasih sayangnya pun melebihi ibu sendiri dan masih banyak diluar sana yang suka menitipkan anak-anak ke neneknya, so kalian dan kita semua adalah wanita hebat semoga bisa mengemban amanah untuk bisa merawat dan menyayangi anak dan keluarganya, aamiin.
Begitu berartinya seorang ibu dalam kehidupan seorang manusia, sosok yang begitu tanpa mengenal lelah, rela mengenyampingkan kepentingannya demi anak. Tepat di tanggal 22 Desember ini saya mengucapkan Selamat Hari Ibu, saya berdoa semoga semua para Ibu maupun yang mau jadi Ibu diseluruh dunia diberi kesehatan dan kekuatan, Aamiin.
Happy Mother's Day