Langsung ke konten utama

Mengenal Jenis Termometer

Foto by Halodoc.com

Guys, sudah mau setahun nih pandemi melanda dunia. Keadaan yang membuat kita berubah tanpa kita pikirkan sebelumnya, banyak kebiasaan baru yang harus kita terapkan demi memutus mata rantai virus yang sedang menyerang dunia yaitu covid 19. Pandemi yang sangat membuat kita khawatir dan was was ketika berada diluar, karena wujudnya tidak terlihat dan sangat kecil sekali dan tidak bisa dilihat dengan mata telanjang.

Iya, keadaan ini lah yang membuat saya malas keluar rumah kalau tidak penting banget. Sejak adanya pandemi, kebiasaan batu mulai dari pemakaian protokol kesehatan yang wajib dipakai ketika keluar rumah sampai pemeriksaan suhu tubuh ketika kita mengunjungi mall atau tempat yang memungkinkan virus itu menular, seperti di ruang - ruang publik. 

Bicara tentang pemeriksaan suhu tubuh, kita tidak bisa mendeteksi dengan hanya meraba saja, tetapi butuh alat medis seperti termometer untuk bisa mendeteksi suhu tubuh kita dan ternyata ada bermacam-macam alat untuk pengukuran suhu tubuh, seperti misalnya :

1. Termometer Oral

Cara penggunaannya adalah dengan meletakkan ujung termometer di bagian bawah lidah dan tutup mulut hingga alat mengeluarkan bunyi tertentu.

2. Termometer Rektal adalah jenis termometer yang digunakan melalui rektum atau anus. Termometer ini biasanya digunakan untuk bayi dan anak-anak. 

3. Termometer Timpani, ini memang berbeda dengan termometer lainnya karena dirancang khusus agar sesuai dengan saluran telinga. Sensor termometer yang satu ini dapat mencerminkan emisi inframerah dari membran timpani (gedang telinga). Kekurangan dari termometer Timpani ini adalah memiliki harga yang lebih mahal dari termometer lainnya. 

4. Termometer Ketiak

Nah, termometer ini menurut saya lebih banyak digunakan dan tidak hasilnya tidak seakurat termometer yang digunakan pada mulut, anus dan telinga. Untuk mendapatkan hasil yang akurat, gunakan termometer di kedua Ketiak dan ambil angka rata-rata dari hasil pengukuran suhu di ketiak biasanya lebih rendah daripada area tubuh lain, dengan suhu tubuh normal menunjukkan 36,5 derajat celcius. 

5. Termometer Plaster

Biasanya termometer ini digunakan untuk mengukur suhu tubuh  anak-anak dengan cara ditempelkan pada dahi. Termometer ini dirancang menggunakan kristal cair yang dapat bereaksi  pada suhu panas tubuh, dengan mengubah warna untuk menunjukkan suhu kulit. 

6. Termometer Arteri Temporal 

Termometer ini kerap disebut dengan "termometer dahi"  karena penggunaannya ditodongkan ke dahi walaupun tanpa menyentuh dan termometer inilah yang sering kita jumpai di ruang-ruang publik saat ini. 

Hemm kayanya harus punya nih termometer untuk dirumah buat jaga-jaga. Nah, jadi tahu juga kan berbagai macam alat pengukur suhu tubuh, sekarang tinggal kita pilih termometer sesuai dengan yang kita inginkan. 

Tidak usah keluar rumah tinggal pesen saja di halodoc karena aplikasi Halodoc semuanya lengkap bukan hanya sekedar untuk chat dengan dokter tetapi pesan alat kesehatan seperti termometer, obat & vitamin, Covid tes, Dokter Spesialis dan Rumah Sakit. Pokoknya Halodoc merupakan aplikasi kesehatan yang memberikan solusi kesehatan lengkap dan terpercaya untuk memenuhi kebutuhan kesehatan kita dimanapun dan kapanpun.

Sangat mudah ya, dengan layanan aplikasi ini kita tidak perlu repot-repot ngantri terlebih pada situasi seperti sekarang yang mengharuskan social distancing untuk memutus penularan virus corona yang sampai sekarang masih tinggi angka nya.

Semoga kita dijauhkan dari penyakit dan virus berbahaya ya, stay health dan jangan lupa dengan protokol kesehatan jika keluar rumah dengan memakai masker, jaga jarak dan cuci tangan dengan sabun di air mengalir. Semoga pandemi cepat berlalu dan keadaan normal kembali seperti sebelumnya. Aamiin. 

Salam sehat! 


Komentar

  1. Adik2 ku kan dokter ya mba, jadi dulu aku sering melihat mereka kalo ukur anak2 pakai termometer dahi gitu. Katanya kalo buat anak, apalagi yg rewel lebih cepet 😅. Itu sebelum pandemi. Makanya pas pandemi datang, makin banyak aja memang penggunaan termometer dahi ini. Walo aku msh sering ngeliat orang2 yg disodorin malah tangannya bukan dahi. Padahal lebih akurat kalo di dahi.

    BalasHapus

Posting Komentar

Terima Kasih sudah mampir ke blog saya, semoga berkesan dan bermanfaat dan jangan lupa boleh tinggalkan jejak dengan memberi komentar, Bye..

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Budaya Batak Yang Unik Dan Beragam Di Wedding Batak Exhibition 2024

Wedding Batak Exhibition 2024 Indonesia dengan keberagaman adat dan budaya menjadikan aku sebagai Bangsa Indonesia yang bangga bisa tinggal di negara yang kaya dengan adat dan budaya. Kagum akan semua kebudayaan dan sangat tertarik ingin mempelajarinya, tak terkecuali budaya Batak sebagai suku leluhur keluargaku yang semuanya belum aku pahami, karena opung doli yang kami cinta sudah berpulang lebih dahulu pada waktu aku masih kecil, jadi tidak sempat belajar dan tanya jawab, hehe. Batak, yang menurut banyak orang di cap dengan watak keras dan nada bicara yang tinggi seolah menggambarkan orang Batak itu "galak", padahal tidak demikian, pernah dengar sejarahnya kenapa orang Batak kalau berbicara nadanya tinggi itu karena jaman dahulunya kan mereka hidup berpencar saling berjauhan dan tinggal di hutan gitu, jadi komunikasinya dengan berteriak jadi terkesan galak. Kalau salah koreksi ya!.  Kembali ke Laptop!  Batak Untuk Indonesia Menyambung dengan event yang digelar di CFD Sarin...

Pagelaran Budaya Batak Wedding Batak Exhibition 2024

  Adat adalah Identitas, adat lebih dahulu ada sebelum Republik Indonesia terbentuk, adat harus dihormati dan dihargai ~ Glenn Fredly  Foto: dokpri Bisa dibayangkan kalau seluruh manusia di dunia hidup tanpa adat dan budaya?, mungkin kehidupan tidak akan mengalami kemajuan teknologi, tidak pintar, zaman akan tetap primitif, tidak ada tarian dan nyanyian khas yang menggambarkan suku tertentu. Indonesia yang kaya dengan adat, budaya dan suku, aku bersyukur menjadi bagian dari negara Republik Indonesia, keberagaman adat budaya yang selalu menarik untuk diulik, rasanya belum semua aku pelajari dan mengenalnya karena terlalu banyak dan beragam. Hidup dilingkungan dari suku Batak, menjadikan aku sangat tertarik dengan adat dan kebudayaan leluhur, setiap apapun itu yang berhubungan dengan adat entah itu ketika sedang ada perayaan pernikahan, kelahiran maupun kematian sudah pasti berbeda antara suku satu dengan suku yang lainnya.  Sedari kecil dibesarkan sama opung doli dan opung...

Selalu Waspada Dari Berbagai Macam Penipuan Online Yang Selalu Mengintai

Dompet digital (e-wallet) pada zaman sekarang ini sepertinya sudah menjadi hal yang krusial, karena  sangat membantu mempermudah urusan financial dengan cepat tanpa ribet. Mau transfer uang, mau bayar IPL tidak harus mengetuk pintu pak RT, mau bayar sekolah tidak harus ke ruang Tata Usaha, bayar listrik gak harus ke PLN  dan mau jajan pun tidak perlu ngubek-ngubek tas cari uang receh, tinggal bayar lewat smartphone, semua langsung beres tanpa buang-buang waktu dan energi. Sesimple itu ya hidup dijaman sekarang. Era digital yang serba cepat dengan segala kemudahannya, tentu ada risiko yang mengintai para penggunanya, semua bisa saja jadi korban tanpa pandang bulu. Semakin canggih teknologi maka semakin tinggi juga permasalahan yang dihadapi. Banyaknya penipuan yang memanfaatkan celah digital semakin sini semakin tinggi kasusnya, karena data pribadi seperti KTP bisa saja disalahgunakan oleh penipu, dan itu bisa berakibat buruk bagi kita. Hal ini menunjukkan betapa rentannya kita...