Masih Berani Bepergian Saat Pandemi? Lakukan Hal Ini

Virus Corona Made in My Son

Hallo guys apa kabarnya nih, sudah berapa lama stay at home? Benar-benar diluar dugaan ya kita berada dalam situasi pandemi Covid19, yang tadinya cuma merasa iba melihat tayangan di televisi dengan berita wabah virus Corona yang sedang melanda negeri tirai bambu. Horor melihat warga Wuhan yang di lockdown, semua aktivitas terhenti, suasana mencekam layaknya kota mati tak berpenghuni.

Tahun 2020, tepatnya bulan Maret 2020 kita semua rakyat Indonesia sangat dikejutkan oleh berita yang diumumkan oleh Presiden Jokowidodo bahwa ada Warga Negara Indonesia yang positif Covid19, sejak saat itu dalam hitungan detik langsung menjadi trending didunia maya dan pastinya ini seperti mimpi buruk yang benar-benar terjadi.

Awal tahun yang begitu dramatis, setelah kita dihadapkan pada persoalan banjir yang belum selesai lalu ada permasalahan baru lagi yang kita hadapi yaitu wabah corona yang dengan cepat secepat kilat menyebar dan tidak sedikit yang sudah menjadi korbannya. Bagai petir di siang bolong, apa yang selama ini saya khawatir an terjadi juga di negeri sendiri, sungguh ini tidak terbayangkan sebelumnya.

Masih ingat betul, semenjak pengumuman itu saya selalu update berita seputar corona, buat apa? Ya supaya kita tahu dan bisa berjaga-jaga biar tidak panik tetapi tetap waspada. Berbagai protokol kesehatan dirumah kami lakukan sebisa dan semaksimal mungkin, kebiasaan dirumah mulai ada yang berbeda dari biasanya, mulai dari langsung mencuci pakaian tiap hari sehabis aktivitas diluar, tidak keluar rumah kalau tidak urgent, si kecil stop main di luar hingga sampai detik ini.

Masa-masa dua bulan kebelakang dimana masa emosi saya memuncak entah faktor bosan atau cape, salah sedikit aja yang dilakukan suami pasti saya emosi, belum lagi masalah di tempat kerja suami yang masih belum dan minim menjalankan protokol kesehatan waktu itu. Saya kerap bersitegang dengan suami supaya berani ngasih masukan dan saran buat bos nya supaya benar-benar serius menerapkan protokol kesehatan.

Teringat betul waktu itu saat sebagian pekerja di wilayah Jakarta memutuskan untuk Work From Home sebagai upaya untuk memutus mata rantai penyebaran virus Covid19, namun ditempat kerja suami belum melakukan upaya itu padahal WFH memungkinkan juga koq mengingat sekarang jaman nya digital yang semua bisa dilakukan dari rumah dengan didukung oleh kemajuan teknologi.

Meeting online malam itu kembali menjadi hari yang menegangkan buat saya (lebay memang tapi ya gitu karena saya takut dan tidak mau menyepelekan Covid19) saya akan menjadi galak ketika ingin melindungi keluarga terutama anak. Singkat cerita dengan berbagai pertimbangan dan atas ijin Allah juga akhirnya waktu itu bos nya cukup terbuka hatinya hingga mau menerima saran suami untuk WFH sementara waktu dengan catatan harus masuk kerja ketika ada hal yang harus dikerjakan di kantor.

Dengan berbagai pertimbangan sebenarnya kami pun tidak mau bikin perusahaan rugi tetapi disisi itu juga kesehatan para karyawan juga lebih penting. Setelah WFH berjalan kurang lebih dua minggu, lalu suami berinisiatif lagi untuk masuk kerja dengan selang seling, artinya sehari kerja sehari libur dan menurut saya itu efektif untuk menghindari kerumunan dan bisa jaga jarak.

Dalam situasi serba terpaksa begini, emosi jadi mudah tersulut karena semua fokus ke corona jadi cape lahir bathin itu mungkin yang kami rasakan. Di satu sisi kami masih bersyukur karena perusahaan masih stabil itulah yang membuat kami semakin loyal pada perusahaan dan saya harus mendukung suami untuk bisa menjadi karyawan yang baik dan tidak banyak menuntut.

Singkat cerita, memasuki New Normal setelah liburan lebaran usai dan kita memulai dengan kehidupan normal baru, dimana kita bisa beraktivitas tetapi protokol kesehatan seperti memakai masker, jaga jarak dan cuci tangan harus tetap diterapkan karena covid19 belum benar-benar hilang dan masih beresiko tertular. Semakin kesini emosi mulai bisa berdamai dengan keadaan, tidak panik tetapi tetap waspada itu yang saya tanamkan.

Iya, saya tidak mau terus-terusan emosi yang akan membuat imun saya turun. Meskipun cape, bosan selama berada di rumah aja tapi hanya itu yang bisa kami lakukan. Merasakan situasi berbeda dan hanya merayakan idul fitri hanya bertiga dan di rumah saja karena nyali saya terlalu ciut untuk bersilaturahmi ke saudara terdekat sekalipun.

Bayangan ingin keluar rumah selalu diganti oleh virus mematikan yang mengerikan, melihat, membaca dan mendengar di sosial media sulitnya untuk mendapatkan perawatan dan ribetnya serangkaian tes yang harus dijalani terlebih ketika habis bepergian harus mengisolasi diri selama 14 hari, itu yang menguatkan saya untuk tetap berada di rumah dulu.

Semakin kesini, sekarang peralatan untuk tes Covid19 bisa didapat dengan mudah dan tersedia di tempat layanan kesehatan bahkan kita tidak perlu repot-repot ngantri yang bisa beresiko banget, kini ada layanan halodoc sebuah aplikasi kesehatan yang memudahkan kita untuk berobat dan bisa chatt dengan dokter seputar keluhan kita, hemm membantu banget kan ya.


Dan sama seperti layanan kesehatan lainnya, covid test Jakarta bisa akses dengan mudah tinggal ikuti langkah-langkah dan pilih sesuai pilihan kita.


Simple kan ya, jangan ada alasan ini dan itu ya jika anda misalnya beresiko atau sudah melakukan perjalanan atau jika ingin melakukan perjalanan luar kota, patuhilah peraturan yang ada jangan sampai kita tertular atau menularkan ke orang lain. Kejujuran dibutuhkan untuk situasi seperti ini, ceritakan riwayat perjalanan anda jika anda hendak berkunjung ke tempat tujuan atau jika sedang berobat.

Stay Safe & Stay Health mulai dari diri sendiri. ***


Komentar

  1. Alhamdulillah ada kemudahan yang membuat saat menjalani ini tanpa khawatir lagi saat berpergian. Kalau sudah di test aman deh dan tidak khawatir lagi

    BalasHapus
  2. Yesss.. simple things to do untuk cek kondisi sehubungan vovid. makasih infonya

    BalasHapus
  3. sejujurnya aku masih belum berani bepergian. Keluar rumah paling beli makanan atau ke bank buat bayar2 tagihan. Belum berani juga buat test. Tapi bisa konsul dulu sama halodoc ya

    BalasHapus
  4. Keren ya Halodoc. Bekerja sama pemerintah menyiapkan test covid 19 , sehingga masyarakat punya solusi

    BalasHapus
  5. Semakin kesini semakin banyak kemudahan utk masyarakat dalam melakukan konsultasi kesehatan, salah satunya dengan HaloDoc ini yah mba. Jd kita juga gak perlu keluar rumah deh, semua aman semua tenang ;)

    BalasHapus
  6. Aku masih mikir berkali-kali untuk bepergian
    Selain prosedurnya banyak, sampai di lokasi yang dituju masih harus karantina pula
    Tapi bersyukur ya sekarang ada Halodoc yang mempermudah beberapa proses cek kesehatan

    BalasHapus
  7. Permasalahan wabah menang begitu memprihatinkan. Aku ada saudara yg jadi perawat dlm menangani pasien2 covid. Dan ia selalu berpesan utk tetap jaga imunitas, kebersihan dan kesehatan yg ga kalah penting tidak panik

    Terlebih kini dgn bantuan teknologi kita bisa juga cari info dan konsultasi di aplikasi kesehatan.

    BalasHapus
  8. Sejak new normal dibuka aku belum pernah sekalipun pergi jauh, paling banter ke Kantor suami d sebelah rumah, ke minimarket atau bank

    BalasHapus
  9. Aku masih main sepedaan deket rumah aja kak belum berani pergi jauh-jauh hehe. Iyaah musti jaga kesehatan dan terbiasa dengan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) :)

    BalasHapus
  10. Pandemi benar2 mengubah semua rencana semula, Qodarullah ya. Aku sampai menunda Sekolah si Sulung, sedih tapi hati masih sangat berat sekali kalau-kalau harus Sekolah Offline dalam beberapa bulan kedepan. Semoga situasi segera membaik ya, Amiiiin.

    BalasHapus
  11. Kalau aku bepergiaan saat mau kekantor aja, kalau selain itu ga berani. Baru kemarin aja pulang kampung, soalnya harus pindah. Dan bener-bener memperhatikan protokol kesehatan.

    BalasHapus
  12. Sejak new normal diberlakukan aku masih memutuskan untuk tidak berpergian jauh, paling hanya ke supermarket untuk belanja bulanan. itu pun memperhatikan betul protokol kesehatan

    BalasHapus
  13. Alhamdulillah Halodoc ada rapid testnya ya, Teh.

    Saya juga ngalamin selama pandemi ini kelelahan fisik dan psikis.

    BalasHapus

Posting Komentar

Terima Kasih sudah mampir ke blog saya, semoga berkesan dan bermanfaat dan jangan lupa boleh tinggalkan jejak dengan memberi komentar, Bye..

Postingan populer dari blog ini

Sakit Kepala Bukan Alasan Lagi Untuk Tidak Beraktivitas

Sekarang Praktis Pesan Tiket Bus Budiman Bisa via Online

Store Tour Harga Teman Giant Bareng Meisya Siregar