Drama Di Museum Transportasi TMII

Sudah rencana pengen bawa anak ke museum transportasi di Taman Mini Indonesia Indah Jakarta, secara di sana komplit mulai dari moda transportasi sepeda, kereta api dan juga pesawat terbang, dalam bayangan kami pasti bocil senang lihat transportasi kesayangannya yaitu kereta api.

Berhubung bapaknya libur di weekday, jadilah ceritanya kami pergi dan itu pun dadakan, karena biasalah kalau direncanakan suka gagal maning ada aja kalangannya. Sebelumnya pernah jadi agenda bocil bersama dua sahabatnya (anak tetangga) untuk bermain bareng di TMII, gagal karena salah satu bapaknya ada yang sakit atau kalau gak sakit lembur...hhhh..itulah benar adanya, kalau manusia hanya bisa berencana.

Nah, cerita kemarin ke TMII, bocil hanya ngajak sobat yang satu nya karena sahabat yang satu lagi jarak rumahnya lu.ayan jauh dari kami. Senangnya lihat mereka saat dalam perjalanan, tidak rewel mereka akur dan selalu berbagi mainan dan makanan bahkan bocil saya pengen di gendong terus sama Mak damar (mamak sahabatnya) hhh...rapopolah awak bisa merenggangkan badan terlebih dahulu hihi.

Kurang lebih satu jam jarak yang kami tempuh karena hari biasa tidak macet, lalu sampailah kami di TMII dan langsung ke tujuan utama yaitu Museum Transportasi. Disinilah awal babak drama dimulai, ketika bocil diarahkan untuk melihat kereta, doi langsung meronta-ronta pengen menjauh ya sudah kami turuti untuk melihat pesawat, masih tetap begitu hingga sampai berhasil masuk melihat replika pun masih kejer-kejer entah mau nya apa, aku nebaknya bocil pengen keluar area museum transportasi.

Dengan segala perjuangan dan kesabaran, kami terus mengarahkan bocil agar mau masuk, bisa sih masuk, tapiiii....hiks bocil malah pengen buka kaca yang didalamnya ada replika kereta, hiks disangkanya itu bisa diambil atau dibeli. Lanjutlah drama nya sampai-sampai udah di dalam gak mau keluar sebelum berhasil membawa replika kereta itu, hiks gimana ngasih tau nya nya sedangkan mulut ini sudah berbusa ngasih perhatian jelasan tapi keukeuh.

Menatap replika kereta api yang menjadi sumber drama

Berbeda dengan temannya, dia masih bisa diarahkan dan bisa berpoto-poto lha ini bocilku haish..amsyong dibuatnya. Hingga akhirnya kami memutuskan untuk keluar area museum transportasi menuju danau sambil istirahat dan menikmati perbekalan seadanya haha.

Mancing mania haha 

Disitu rada anteng lah lihat kereta gantung/gondola sambil menikmati angin sepoi-sepoi dan meredakan emosi kami yang sempat turun naik haha. Pengalaman tak terlupakan buat cerita bocil nanti, kalau pernah bikin drama di Museum Transportasi TMII.

Well, semua tidak bisa seperti apa yang dibayangkan, berpikir bagus malah jadi sebaliknya haha. Anggap saja pemanasan buat bocil untuk mengunjungi museum damemberi pengertian kalau museum bukan tempat jualan atau barang bisa dibawa semaunya. Tapi tidak mengurangi rasa kecewa, piknik kali itu benar-benar mengesankan dimana bocil bersama sahabatnya bisa main bareng di TMII.

Endingnya saya dan suami jadi tahu kalau ngajak anak yang sedang dalam masa fase "ngeyel, memberontak, gak mau diatur (pengennya kemauan sendiri) itu tidak mudah dan sebisa mungkin orang tua yang harus sabar dan "ngertiin" apa mau nya anak, tidak bisa dipaksakan kalau dipaksakan takut terjadi trauma dan malah tambah menjadi, solusinya pintar-pintar kita untuk mengalihkan perhatiannya.***

Komentar

  1. Dasar Bocillll hahaha kereta itu kalo udah di rumah mau diapain? wkwkkwkw

    BalasHapus

Posting Komentar

Terima Kasih sudah mampir ke blog saya, semoga berkesan dan bermanfaat dan jangan lupa boleh tinggalkan jejak dengan memberi komentar, Bye..

Postingan populer dari blog ini

Sakit Kepala Bukan Alasan Lagi Untuk Tidak Beraktivitas

Sekarang Praktis Pesan Tiket Bus Budiman Bisa via Online

Store Tour Harga Teman Giant Bareng Meisya Siregar