Langsung ke konten utama

Pagelaran Wayang For Student Persembahan BCA

Pagelaran Wayang Persembahan BCA di Museum Nasional| Foto by @roelly87

Wayang, adalah seni budaya warisan Bangsa yang harus kita lestarikan keberadaannya. Masih ingat betul ketika saya masih duduk dibangku Sekolah Dasar, kami sekeluarga senang dengan pertunjukkan wayang golek yang terkenal dengan tokoh utamanya si Cepot, kami senang menonton atau mendengarkan kisah dari pewayangan yang dimainkan oleh dalang terkenal Asep Sunandar Sunarya.



Cerita yang dikemas apik dan selalu diiringi oleh guyonan tentu tidak membuat jenuh penontonnya, dalam setiap pertunjukkan selalu mengetengahkan cerita yang lagi hot namun dengan sentuhan guyonan dari setiap tokoh yang memiliki ciri khas dan karakter pewayangan yang unik. Hmm jadi kangen ke masa lalu nih, berkumpul bersama keluarga menonton wayang golek entah itu di televisi atau di kaset (dulu pakai tape recorder) sambil menikmati singkong rebus dan teh hangat, dan yang bikin kangen lagi ketika semua tertawa lepas karena ulah dalang yang udah bikin rusuh karena memainkan para tokoh pewayangan yang benar-benar gokil.

Pagelaran Wayang | by @roelly87

Hhhh…beruntung juga ya lahir dari keluarga yang mencintai seni dan budaya, hingga saat ini saya masih senang dengan pagelaran wayang, jika kita telaah banyak manfaatnya lho menonton pertunjukan wayang, salah satunya bisa menambah wawasan karena dalam setiap cerita pasti ada pesan moral yang disampaikan. Sedih sih karena sekarang saya jarang atau bahkan belum pernah lagi menonton pagelaran wayang, padahal sempat ada ya yang dimainkan oleh Sule tapi menghilang lagi, itu juga bagus sih ceritanya menurut saya.

Ngomong-ngomong soal budaya wayang, pada tanggal 24 November 2016 bertempat di Museum Nasional, BCA mengadakan pagelaran “wayang for student” dengan mengangkat tema In The City dan acara ini dihadiri oleh Direktur PT Bank Central Asia (BCA) Tbk Suwignyo Budiman, General Manager Corporate Social Responsibility BCA Inge Setiawati, Ketua Unima T.A Samodra Sriwidjadja serta Kepala Museum Nasional Intan Mardiana. Melalui kegiatan ini , BCA mengajak 600 siswa-siswi dari 6 SMP dan 6 SMU wilayah Jakarta dan sekitarnya untuk mengenal wayang lebih dalam melalui sejumlah pergelaran, dan kompetisi Vlog.
Foto by @roelly87
Kegiatan ini merupakan bukti kepedulian BCA untuk melestarikan wayang sebagai kebudayaan Indonesia yang sarat akan nilai moral dan menyadari bahwa pelajar merupakan generasi muda yang akan meneruskan keberadaan wayang sebagai kekayaan budaya Indonesia.

“Wayang for student” merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Bakti BCA bidang budaya, yang berada dibawah paying program “BCA untuk Wayang Indonesia”. Acara ini diselenggarakan untuk mengedukasi sekaligus memperkenalkan wayang sebagai salah satu budaya Indonesia yang diakui oleh UNESCO kepada generasi muda Indonesia. Dalam kegiatan ini, BCA menghadirkan berbagai jenis pertuinjukan wayang antara lain Pentas Wayang Golek oleh Adi Konthea dari Sunda dan Wayang Listrik dengan dalang I Made Sidia dari Bali.

Wayang Golek | fotoby @roelly87

Menurut saya, ini acara keren dan mendapat antusias dari para pelajar yang hadir, peran aktif siswa yang dibuktikan dengan keikutsertaan dalam kompetisi vlog, dimana para siswa membuat vlog berdurasi 1 menit dengan tema wayang Indonesia. “Beragam kegiatan yang berhubungan dengan wayang ini dikemas secara menarik agar para siswa tidak hanya menyaksikan, namun turut berpartisipasi dalam mengenal tokoh wayang melalui kompetisi vlog.

“Wayang for Student” merupakan kesinambungan upaya-upaya BCA dalam memperkenalkan wayang kepada generasi muda. Sebelumnya, BCA telah melaksanakan Wayang For Student selama 5 hari, yakni 16 - 17 dan 22 - 24 September 2016 di Semarang dan mengajak sekitar 3.000 siswa siswi SMP dan SMU. Tahun 2015, BCA mengadakan “Wayang in Town – Journey in A Thousand years” di Galeri IndonesiaKaya.Enam ratus (600) pelajar yang hadir berasal dari 20 sekolah tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Umum (SMU) di Jakarta dan Tangerang. Di tahun yang sama , BCA juga mengadakan FUN-tastic Wayang at School di SMP Pangudi Luhur Domenico Savio, SMP Negeri 18 Semarang, SMP Kanisius St. Yoris dan menjangkau 1.550 siswa. BCA juga pernah mengadakan kegiatan sejenis kepada pelajar SD sampai SMA di Ubud, Bali, pada tanggal 15 – 17 April 2014.

Patut di acungkan jempol bukan? BCA mempersembahkan "Wayang untuk Indonesia" sebagai bentuk kepedulian terhadap seni dan budaya Indonesia. Melihat daat ini keterlibatan generasi muda dalam budaya wayang fan frekuensi pergelaran wayang masih minim sehingga membuat wayang kurang berdaya dalam merebut ruang dan perhatian anak-anak Indonesia, untuk itu BCA berupaya untuk menghadirkan aktivitas-aktivitas yang mendekatkan wayang dengan masyarakat Indonesia, khususnya generasi muda.

Semoga dengan kehadiran wayang for student diharapkan dapat terus mendorong generasi muda Indonesia untuk lebih mengenal, mencintai dan tergerak untuk melestarikan budaya bangsa yang telah diakui dunia ini. Kalau bukan sama kita sama siapa lagi, kalah tidak sekarang kapan lagi. ***

Salam Lestarikan Budaya Bangsa.

Komentar

  1. Wayang itu dulu dengerin di kaset radio seru apa lagi denger si Cepot ngabodor

    BalasHapus

Posting Komentar

Terima Kasih sudah mampir ke blog saya, semoga berkesan dan bermanfaat dan jangan lupa boleh tinggalkan jejak dengan memberi komentar, Bye..

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Budaya Batak Yang Unik Dan Beragam Di Wedding Batak Exhibition 2024

Wedding Batak Exhibition 2024 Indonesia dengan keberagaman adat dan budaya menjadikan aku sebagai Bangsa Indonesia yang bangga bisa tinggal di negara yang kaya dengan adat dan budaya. Kagum akan semua kebudayaan dan sangat tertarik ingin mempelajarinya, tak terkecuali budaya Batak sebagai suku leluhur keluargaku yang semuanya belum aku pahami, karena opung doli yang kami cinta sudah berpulang lebih dahulu pada waktu aku masih kecil, jadi tidak sempat belajar dan tanya jawab, hehe. Batak, yang menurut banyak orang di cap dengan watak keras dan nada bicara yang tinggi seolah menggambarkan orang Batak itu "galak", padahal tidak demikian, pernah dengar sejarahnya kenapa orang Batak kalau berbicara nadanya tinggi itu karena jaman dahulunya kan mereka hidup berpencar saling berjauhan dan tinggal di hutan gitu, jadi komunikasinya dengan berteriak jadi terkesan galak. Kalau salah koreksi ya!.  Kembali ke Laptop!  Batak Untuk Indonesia Menyambung dengan event yang digelar di CFD Sarin...

Pagelaran Budaya Batak Wedding Batak Exhibition 2024

  Adat adalah Identitas, adat lebih dahulu ada sebelum Republik Indonesia terbentuk, adat harus dihormati dan dihargai ~ Glenn Fredly  Foto: dokpri Bisa dibayangkan kalau seluruh manusia di dunia hidup tanpa adat dan budaya?, mungkin kehidupan tidak akan mengalami kemajuan teknologi, tidak pintar, zaman akan tetap primitif, tidak ada tarian dan nyanyian khas yang menggambarkan suku tertentu. Indonesia yang kaya dengan adat, budaya dan suku, aku bersyukur menjadi bagian dari negara Republik Indonesia, keberagaman adat budaya yang selalu menarik untuk diulik, rasanya belum semua aku pelajari dan mengenalnya karena terlalu banyak dan beragam. Hidup dilingkungan dari suku Batak, menjadikan aku sangat tertarik dengan adat dan kebudayaan leluhur, setiap apapun itu yang berhubungan dengan adat entah itu ketika sedang ada perayaan pernikahan, kelahiran maupun kematian sudah pasti berbeda antara suku satu dengan suku yang lainnya.  Sedari kecil dibesarkan sama opung doli dan opung...

Selalu Waspada Dari Berbagai Macam Penipuan Online Yang Selalu Mengintai

Dompet digital (e-wallet) pada zaman sekarang ini sepertinya sudah menjadi hal yang krusial, karena  sangat membantu mempermudah urusan financial dengan cepat tanpa ribet. Mau transfer uang, mau bayar IPL tidak harus mengetuk pintu pak RT, mau bayar sekolah tidak harus ke ruang Tata Usaha, bayar listrik gak harus ke PLN  dan mau jajan pun tidak perlu ngubek-ngubek tas cari uang receh, tinggal bayar lewat smartphone, semua langsung beres tanpa buang-buang waktu dan energi. Sesimple itu ya hidup dijaman sekarang. Era digital yang serba cepat dengan segala kemudahannya, tentu ada risiko yang mengintai para penggunanya, semua bisa saja jadi korban tanpa pandang bulu. Semakin canggih teknologi maka semakin tinggi juga permasalahan yang dihadapi. Banyaknya penipuan yang memanfaatkan celah digital semakin sini semakin tinggi kasusnya, karena data pribadi seperti KTP bisa saja disalahgunakan oleh penipu, dan itu bisa berakibat buruk bagi kita. Hal ini menunjukkan betapa rentannya kita...