Peka Terhadap Perubahan Diri Seseorang

Ilustrasi | by jambulxzone
Kepribadian seseorang tergantung dari masing-masing individu bagaimana cara  menyikapi apa yang dihadapinya. Merasa minder alias tidak percaya diri cenderung menutup diri seolah masalah yang dia hadapi begitu berat, pertanyaan dalam hati mungkin sering menggelayuti beban pikirannya kenapa saya begini dan kenapa harus menghadapi dan masih banyak segudang problematika permasahalan sepele yang berujung pada kurangnya rasa percaya diri seseorang.

Dalam lingkungan sekitar dimana kita berada, tentu kita selalu menemukan orang yang sedang labil emosi, bahasa gaulnya sedang galau, ya…perasaan seorang manusia tentu ada perubahan dalam hitungan detik, menit, jam dan hari, semua itu adalah manusiawi. Namun tidak semua orang bisa memahami apa itu arti kehidupan? Dan bagaimana cara mengatasinya.

Manusia adalah sebagai makhluk sosial yang membutuhkan satu sama lain, artinya tidak bisa hidup sendiri. Saling mencintai dan menyayangi sesama sudah ada dalam kaidah agama apa pun, kita semua adalah saudara. Membantu menolong seseorang tidak hanya dalam segi materi saja, tetapi dengan cara bagaimana kita memperlakukan orang lain dengan baik dan tulus tentu kita sudah membantu sesama dalam segi kemanusiaan.

Misalnya ketika melihat adanya perbedaan tingkah laku dari keluarga dan saudara serta teman di sekitar kita yang sedang menghadapi permasalahan, lalu kita bisa peka terhadap perilaku orang tersebut dan membuka hati serta merangkul mereka dengan mengatakan "saya siap mendengarkan dan mudah-mudahan kita bisa mencari solusi bersama", otomatis kita sudah menunjukkan perhatian dan kepedulian terhadap sesama.

Akan tetapi bisakah kita bisa melakukan hal tersebut? Berbagai tanggapan pasti sering berkecamuk dalam diri, kepribadian seseorang yang berbeda-beda sering kali menafsirkan kebaikan orang dengan negatif thinking, disangka Sok pintar atau ingin tahu masalah orang mungkin salah satu alasan orang enggan untuk mau peduli dengan orang-orang di lingkungan sekitar.

Namun tidak jarang juga dari kita yang selalu bersifat acuh yang berpikir ah, bukan teman saya atau keluarga saya ini lah, EGP saja. Menurut saya berbuat kebaikan tidak bisa di ukur dengan materi, banyak cara agar kita bisa menjadi manusia yang bermanfaat bagi sesama, salah satunya dengan memberikan pemahaman bahwa setiap manusia pasti ada kelebihan dan kekurangan, dan kita bisa memberi support bagaimana mengembangkan kelebihan kita tanpa harus merasa minder dengan kekurangan yang kita miliki.

Meminimalisir jumlah orang frustasi dengan mau merangkul mereka untuk memberi perhatian khusus serta memberi dorongan spirit dengan mengalihkan pada kegiatan-kegiatan positif tentu cara ini sebagai pondasi untuk menyelamatkan generasi bangsa dari pergaulan yang salah dan mengambil jalan pintas untuk mengenal lebih jauh narkoba bukan sesuatu yang mustahil.

Mayoritas dari mereka yang menggunakan narkoba adalah mereka yang tersangkut permasalahan beban hidup yang di anggapnya berat, sehingga mereka tidak sanggup memikulnya karena beranggapan tidak ada yang mau peduli, hal ini bisa saja masuk akal tetapi sebagai manusia yang mempunyai akal sehat ada baiknya juga kita berpikir bahwa  kita bisa mengatasi  semua persoalan, bukankah sang Pencipta memberi cobaan tidak dengan di luar batas kemampuan kita? Kenapa kita harus berkecil hati untuk kalah dengan bisikan syetan yang bisa menjerumuskan ke lingkaran narkoba.

Bagi pengguna, Narkoba adalah sebagai obat penenang bagi jiwanya, bisa melupakan permasalahan yang ada dengan efek sugesti yang diberikan dari obat berbahaya itu. Mereka tidak menyadari kalau jiwanya sudah terancam dan menjadi pecandu yang hidupnya akan terus bergantung pada narkoba.

Jika sudah begini, tidak hanya merepotkan diri sendiri tetapi juga keluarga akan terkena dampaknya, siapa yang hatinya tidak hancur jika salah salah satu keluarganya kedapatan terlibat dalam penyalahgunaan narkoba? Hal ini akan menguras energi dan pikiran lingkungan sekitar kita, seperti yang kita ketahui betapa susahnya menyembuhkan orang sudah terjerat narkoba.

Rasa tidak tega melihat pengguna ketika sakau , mereka seperti orang yang terkena gangguan jiwa dengan meronta-ronta dan menjerit-jerit karena sugesti mereka yang kuat bahwa narkoba adalah sesuatu yang bikin mereka bisa tenang dan nyaman, mungkin sebagian besar dari kita akan membiarkannya tanpa memberi pertolongan buat mereka misalnya untuk mau melapor ke IPWL ( Institusi Penerima Wajib Lapor ) untuk di bina sosial maupun medis.

Tahun 2014 merupakan tahun penyelamatan anti penyalahgunaan narkoba, tidak ada ruginya jika kita mendukung program ini menuju Bangsa yang berkarakter hingga terhindar dari hancurnya moral akibat penyalahgunaan narkoba. Kita tidak perlu menyalahkan siapapun, karena suatu tujuan bila tidak dilakukan secara bersama-sama akan tidak ada hasilnya. Semua permasalah timbul karena ada sebab, untuk itu kita harus peka jika menemukan sesuatu hal sifatnya bisa berujung pada hal negatif, seperti judul di atas, kita harus peka dengan lingkungan sekitar tetapi juga tidak dengan yang sifatnya menginterogasi, tetapi dengan pendekatan serta penyampaian yang baik agar bisa diterima dan dipahami.***

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sakit Kepala Bukan Alasan Lagi Untuk Tidak Beraktivitas

Sekarang Praktis Pesan Tiket Bus Budiman Bisa via Online

Store Tour Harga Teman Giant Bareng Meisya Siregar